Waktu terus berjalan, aneka peristiwa datang dan pergi. Tidak terasa baru saja merayakan tahun 2022 sekarang sudah berada di ujung tahun 2022. Rutinitas, padatnya kegiatan, kesibukan yang menyita waktu dan hari yang berjalan cepat (sugesti) membawa manusia menyusur, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan. Semuanya mengalir dengan pernik-pernik peristiwa yang membuat manusia berefleksi memahami misteri kehidupan.
Refleksi dan Kilas Balik 2022
Ada rencana besar di awal tahun, sudah disusun tetapi bisa berantakan ketika dalam perjalanan waktu tiba-tiba muncul peristiwa misteri yang tidak terduga, entah sakit, kehilangan salah satu anggota keluarga, bangkrut dari usaha, dipecat dari pekerjaan dan peristiwa lain seperti tiba-tiba sakit dan harus menunda rencana yang sudah disusun.
Saat menulis ini penulis sudah mulai menikmati libur. Siswa sudah lebih dahulu libur di akhir pekan lalu. Ada kesempatan melakukan refleksi.Â
Kadang merasa dejavu, merasakan ada peristiwa yang pernah dilakukan entah kapan, kilasan peristiwa itu datang sebagai kaleidoskop, akan tercatat rapi jika aktif menulis, aktif mencatat peristiwa demi peristiwa yang bisa dibaca dan dilihat disepanjang tahun ketika menulis.
Di Kompasiana, saya menulis artikel 128 artikel, dengan 20 diantaranya Headline (dari catatan Kompasiana). Saya merasa tulisan saya itu tidak banyak biasanya lebih dari 200 artikel. Tetapi paling tidak masih ada konsistensi menulis.Â
Dari tulisan itu sepanjang tahun saya mencatat berbagai peristiwa yang terjadi di sepanjang tahun 2022. Beberapa peristiwa politik budaya muncul trending. Trend fashion jalan raya, munculnya calon presiden, prestasi wali kota muda yang menembus pasar dunia. Pembangunan tol, dan juga peristiwa politik hingar bingar yang membuat media sosial ramai dengan isu politik identitas.
Kalau saya mencatat, dengan mencoba berada di tengah-tengah tidak membangun keberpihakan. Tugas penulis sebetulnya bukan memicu munculnya hoaks, tetapi menuliskan fakta lewat referensi yang bisa dipercaya.
Banyak hal yang sebetulnya bisa dicatat, tetapi saya membatasi masalah-masalah budaya dan seputarnya, menulis dengan sudut pandang guru atau orang yang terbiasa hidup dalam ruang lingkup seni.Â
Di era modern ini muncul pergesekan budaya, antara yang pengin kembali ke masa lalu dengan nostalgia keyakinan, dan yang asyik menikmati modernitas, memanfaatkan membuat konten-konten kreatif.
Awal bulan Covid-19 masih mendera, meskipun vaksinasi terus dikebut namun membuat aktivitas publik masih terbatas, muncul lagi omicron yang mirip seperti flu.Â
Ternyata Covid-19 masih hadir di sekitar meskipun tidak separah ketika munculnya varian delta. Hampir setiap hari muncul kasus omicron yang membuat siswa, guru, dan para pekerja menepi melakukan isolasi mandiri (isoman)