Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Terimakasih Kompasiana Sudah Menampung 1350 Tulisanku

20 Oktober 2022   15:25 Diperbarui: 20 Oktober 2022   17:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebuah pertemuan dengan para Kompasianer di Even kompasianival(Dokumen Pri)

Tahun 2010 awal menjadi sejarah bagiku pada platform blog bernama Kompasiana. Aku menemukanmu secara tidak sengaja, sebuah blog yang menampung artikel warga, menayangkan diskusi-diskusi seru di kolom komentar, saling kenalan, dan saling memuji tulisan-tulisan yang sudah tertayang. Sungguh awal mula, rasa minder itu menyeruak, rasanya kepala terus menunduk melihat betapa dahyatnya tulisan para kompasianer. Aku tayangkan artikel pertama tentang bonek, tentang apa saja yang ada dibenak.

Boleh dikatakan aku menempatkan diri sebagai newbie dalam menulis, meskipun sebenarnya sejak tahun 1990-an aku sudah mulai coba-coba mengirimkan tulisan baik di surat pembaca Tempo, Detik, Detak, monitor dan Bernas, Akhir tahun 1990-an pernah aktif menjadi kontributor tulisan di sebuah majalah di Yogyakarta. Dan sekitar tahun 2004 sampai 2006 pernah aktif mengisi tulisan bulanan di blog organisasi.

Tapi Kompasianalah yang akhirnya membuat diri ini tercatat di Google. Dengan mudah menemukan serakan tulisan ketika mengetikkan kode nama di mesin pencari google. Aku tertawa dan tersipu, banyak sekali typo menyertai tulisan-tulisanku di tahun 2010. Perlu pengeditan lanjutan untuk menyempurnakan tulisan yang ternyata masih amburadul.

Dari satu artikel pelan-pelan dari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun terus bertambah. Meskipun tidak seaktif teman-teman lain seperti Wijaya Kusuma (omjay). Susy Haryawan, apalagi dibandingkan dengan Pak Tjiptadinata yang sudah maestro, tetap saja setiap tahun tulisan bertambah. Sampai saya menulis ini sudah 1350 artikel. Bagi penulis produktif mungkin bukan prestasi, tetapi bagaimanapun membuat artikel lebih dari seribu selama sekitar 12 tahun itu sudah membuat sejarah dalam hidup ini.

Kalau bicara prestasi, pencapaian, kemenangan, masuk dalam jajaran penulis top aku mengaku ah, apalah saya, banyak yang lebih berprestasi, sering menang lomba, mendapatkan cuan dari menulis, mendapatkan job, mendapatkan kesempatan menjadi pembicara dan narasumber. Saya lebih senyap, Meskipun demikian ada kebanggaan dan sekaligus gondok juga mengapa tulisan-tulisanku di kompasiana sering dipajang dan diambil blog lain. Bahkan ada media mainstream dengan "nyaman" meminjam artikelku untuk dipajang di halamannya. Mana honor kompensasinya, hanya angin yang bisa menjawab.

Tapi akhirnya diriku ikhlas saja, barangkali tulisan saya memang bermanfaat sehingga sering dipinjam untuk narasi di media pemberitaan YouTube, menjadi referensi dari karya tulis mahasiswa, menjadi sumber referensi dari berbagai pembicara seminar. Ternyata dari menulis aku sungguh kaya, kaya pengetahuan, kaya pengalaman menghadapi masalah terutama pada mereka yang memang senang melecehkan hak cipta penulis blog semacam Kompasiana yang mendedikasikan tulisan untuk dibaca banyak orang tanpa mengharap imbalan. Imbalan yang berarti bagi penulis Kompasiana adalah lompatan wawasan, kesabaran untuk menayangkan tulisan satu demi satu hingga akhirnya tidak terasa sudah ribuan artikel baik opini, puisi, cerpen narasi gambar, resensi, masuk dalam koleksi kepustakaan kompasiana dan juga kolekse para pembaca setia yang terus sabar membaca tulisan- tulisan dari blog keroyokan.

Dari rasa minder, menjadi lebih pede bertemu sosok seperti Kang Pepih Nugraha,  Mas Isjet, dan beberapa penulis ternama yang pernah muncul di Kompasiana. Dari pertemuan darat aku bisa menyimpulkan ternyata mereka ramah, ya mau terbuka untuk memberikan tips menulis, mau membaur dalam segala urusan tentang tulis menulis.

bisa ketemu dekat dan ngobrol asyik dengan para tokoh Kompasiana(Dokpri)
bisa ketemu dekat dan ngobrol asyik dengan para tokoh Kompasiana(Dokpri)

Aku mungkin bukan penulis yang beruntung dalam mengikuti lomba menulis. Dan dalam kurun 12 tahun itu jarang ada hadiah atau merchandise mampir karena kontribusi saya, tapi saya cukup bangga masih setia mengirim tulisan meskipu kadang ada perasaan bosan dan berharap bisa melompat lebih tinggi bukan hanya sebagai penulis amatir tetapi menjadi penulis profesional.

Dari perjalanan menulis di Kompasiana itu aku menemukan kesenangan, menemukan passion, menemukan kenikmatan menulis. Ada kerinduan mendalam saat tidak menulis lebih dari sebulan, selalu ada panggilan nurani untuk berkiprah dalam dunia tulis menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun