Menggoda Sarjum untuk mengeluarkan sejumlah uang, Semakin liar perempuan itu menggoda dan semakin lupa Sarjum larut dalam suasana klub malam yang semakin malam semakin ramai.
Tidak terasa berlembar-lembar uang keluar untuk diberikan kepada perempuan di depannya lalu diselipkan di bajunya yang terbuka dan terlihat ranum membelah dada, garis yang membuat mata Sarjum penasaran ingin melihat apa isi di dalamnya.
Perempuan itu hanya mengedip dan memberi kode boleh tapi tangannya kembali memberi isyarat menyatukan jari jempol dan jari telunjuknya. Kode yang biasa dilakukan untuk melakukan isyarat, yang tidak perlu diceritakan. Kalian sudah tahu.
Selanjutnya pada sebuah kamar di hotel melati. Sarjum sadar, sejumlah uang telah ia keluarkan untuk menikmati kenikmatan semu, bukan cinta hanya nafsu, bukan kebersamaan tetapi hanyalah sekedar pemuasan hasrat, dengan sejumlah uang yang lenyap dalam sekejab.
Tetapi ajaibnya cinta Warni itu cinta sejati. Ia tetap sabar menunggu cinta tanpa syarat. Cinta Warni adalah cinta agung yang sudah mulai langka di zaman yang semakin maju.
Ketika Sarjum memutuskan pulang kampung dengan cerita kekalahan dan kelamnya dunia kota, ia menerimanya dengan hati lapang dan memberikannya semangat baru untuk bangkit memulai hidup yang baru.Â
Beruntungnya kamu Sarjum. Aku rindu merasakan cinta yang hadir dari sosok perempuan sederhana seperti Warni.Â
Untung kamu ganteng. Hehehe apa hubungannya? Ternyata butir-butir rindu itu sederhana saja ya,sesederhana cinta Warni pada Sarjum.