Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teater Itu Asingkah Sekarang Bagiku?

28 Maret 2022   14:43 Diperbarui: 28 Maret 2022   14:52 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebuah pertunjukan Teater(adjar.grid.id)

Pernah main bareng pelukis, pematung dan pemain teater Ismanto, dan pernah sok merasa seniman hehehe hingga rambut dibiarkan gondrong dan jarang mandi, weleh-weleh. Kalau saat ini jarang nonton teater bukan berarti tidak demen lagi tetapi kesempatan dan waktu saja yang belum berpihak ke daku. Sebetulnya kangen menonton pertunjukan itu sangat membuncah, tapi karena prioritas keluarga membuat saat ini aku menahan diri untuk tidak menonton dahulu, Sebetulnya kalau kangen betul kangen berat, sepertinya jika dulu mengorbankan kuliah maka bisa jadi aku sudah jadi pemain teater, namun aku harus memilih yang terbaik untuk orang tuaku dulu.

Setelah kuliah selesai daku juga tidak segera mencari pekerjaan, lebih asyik menjalani hidup sebagai pengangguran yang sering menulis dan menjadi kontributor tulisan di salah satu majalah di Yogyakarta, sambil sok menjadi seniman mbambung. Nongki-nongki dengan para pelaku seni Yogya meskipun endingnya tidak jadi seniman tapi menjadi guru yang punya julukan digugu dan ditiru. Sosok orang teater saya tinggalkan karena menjaga imej sebagai guru. Hahaha...

Kangen Berat Menonton Teater

Bicara teater, sungguh rasanya pengin pergi ke sebuah pertunjukan teater dan mengamati bagaimana para pemain itu mengekspresikan rasanya dan tampil luar biasa dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa. So suatu saat aku harus nonton. Mas Bro. Kangen bingit karena dulu pernah mempunyai pengalaman menggelandang dan menjadi anak teater dan tidur di Unit Kegiatan mahasiswa meresapi bagaimana sih sebagai orang teater itu. Waktu itu teater seakan-akan adalah jiwa saya, tapi sekarang daku harus realistis, hidup tidak hanya bergumul dalam dunia seni peran, keluarga juga butuh perhatian.

Salah satu manfaat ikut teater dulu saya pemalu tampil di panggung, tapi sejak latihan teater, saat di panggung saya malah ngisin-isini atau malu-maluin, khan orang teater tidak boleh malu. Ya kak. Semoga Teater terus berjaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun