Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Susah Memprediksi Taktik Shin Tae-yong Hingga Malaysia Kelimpungan

20 Desember 2021   21:36 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:43 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum pertandingan Malaysia melawan Indonesia siapakah penulis yang secara akurat bisa menebak taktik pelatih yang berasal dari Korea Selatan Tersebut? Seperti kabut misteri yang susah terungkap. Para pengamat hanya menduga tapi tak bisa presisi memperkirakan hasil akhir perjuangan pasukan Garuda melawan Harimau Malaya.

Banyak yang pesimis karena skuad yang terbentuk dari pemain garuda adalah pemain muda yang meskipun bertalenta namun masih minim pengalaman. Belum banyak jam terbang hingga membuat mantan pemain Malaysia  Safee Sali berani mengatakan bahwa yang akan melaju ke babak semi final piala AFF 2020 adalah Vietnam dan Malaysia yang berlangsung di akhir tahun 2021.

Siapakah sih Indonesia. Seambisi apapun dan jagoan apapun pelatih meracik taktik tetaplah perlu butuh waktu untuk bisa membuat lawan percaya bahwa Indonesia perlu diperhitungkan. Bahkan pelatih Vietnam yang juga berasal dari Korea Selatan pesimis dan mengatakan pasukan Indonesia tidak layak melaju ke babak Selanjutnya.

Rupanya wajah Sin Tae yong yang terkesan dingin jarang terlihat senyum dan jarang terlihat duduk di bench mempunyai keyakinan tersendiri. Ia sudah menyimpan banyak amunisi dan cadangan taktik yang bisa saja berubah sewaktu- waktu. Malaysia pada awal mulanya merasa yakin bisa mengalahkan skuad Indonesia yang didominasi pemain- pemain muda.

Tetapi sebetulnya saya tidak terlalu khawatir ketika dengan pilihan taktik STY. Pasti ada taktik yang menjadi kejutan yang bisa membuat perubahan. Berbeda ketika melihat pasukan Vietnam yang seperti yang digambarkan oleh komentator membobardir siang malam sampai menit terakhir dan tambahan waktu sekitar 3 menit.

Jantung rasanya mau copot dengan agresivitas Vietnam, sementara Indonesia hanya bertahan, bertahan dan bertahan. Memang penyerangan cukup mengendor di babak kedua, itu karena redaman pengatur serangan dari Indonesia Evan Dimas. Serangan Vietnam tidak seganas di babak pertama. Selama babak pertama rasanya jantung berdegup amat kencang.

Pikiran terpusat pada dugaan, kalau skuad lengah dan agak emosional lalu diganjar pinalti bagaimana. Untung sampai peluit berakhir Indonesia dapat menahan imbang Vietnam hingga sang pelatih  Park  Hang --seo bergegas pergi tidak menggubris suasana di lapangan. Tampak skuad Vietnam wajahnya tegang sedangkan skuad Indonesia tampak lega luar biasa.

Setelah itu saya berhitung jika Vietnam bisa menahan Vietnam yang bisa menceploskan gol ke Malaysia sampai 3 kali pasti Indonesia bisa menahan gempuran Harimau Malaya dengan lebih ringan. Itu yang membuat tenang saya. Benar. Saat mulai pertandingan dan Malaysia tampak cukup gugup di awal pertandingan ketika ternyata Indonesia tidak memainkan taktik seperti ketika melawan Vietnam. 

Namun penonton pasti terhenyak dengan tendangan Irfan Jaya yang tampak ceroboh membuang ke depan dan kemudian Kogeliswaran Raj langsung sedikit menggocek bola dan menendang dari luar garis pinalti dan menyasar pada kiri gawang Indonesia dan tidak bisa dibendung oleh Nadeo Argawinata.

Gol itu membuat penonton Malaysia kegirangan. Mereka tampak yakin bisa mengalahkan Indonesia. Selanjutkan pertandingan berlangsung seru, pasukan garuda rupanya tidak jatuh mental setelah kebobolan di menit 13. 

Ada beberapa peluang gol sebetulnya menjadi ancaman namun beruntung Indonesia tidak kebobolan malah dari penetrasi kerjasama apik Irvan Jaya, Irianto, dan Witan Sulaiman dengan ciamik membuat kiper senior Malaysia tampak kesal. Ketika gawangnya kebobolan dari hasil kerjasama apik. Assist Witan  diselesaikan dengan baik oleh Irfan Jaya hingga kedudukan menjadi satu sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun