Sayangnya banyak rumah-rumah pinggiran yang dijadikan investasi dibiarkan mangkrak. Rumah-rumah dibiarkan termakan hujan, panas, hingga muncul  rumput liar dan tanaman liar terus tumbuh. Bahkan akhirnya rumah yang semula berdiri tegak pelan-pelan runtuh hingga menjadi puing-puing.
Pesawahan semakin sempit, banyak sawah-sawah akhirnya hanya berisi hamparan rumput liar, sebab banyak anak muda yang lama-lama risih jika harus mencangkul dan mengolah sawah, kuno begitu kata mereka (penulis juga termasuk, karena pergi merantau dan sudah lama tidak bergumul untuk mengolah sawah di kampung halaman).
Era Gadget dan Budaya Rebahan
Pertanian seperti pekerjaan yang kurang menarik, apa menariknya jika misalnya panen padi hanya sekitar satu dan dua petak, sebab hasilnya hanya beberapa kilo gram yang untuk makan sehari-hari saja susah.Â
Kebutuhan manusia saat ini bertambah, bukan hanya makan minum, tetapi kebutuhan yang berhubungan dengan gaya hidup, membeli alat-alat canggih yang berhubungan dengan komunikasi, menyediakan persediaan uang untuk membeli kuota internet, atau menyetok tabungan untuk pembelanjaan online.
Kecanggihan teknologi rasanya semakin membuat dunia pertanian terpinggirkan. Mana sempat, membakar keringat berpanas- panasan di sawah. Bukannya hanya dengan rebahan manusia bisa menggerakkan roda ekonomi?
Wow bujugbuneng, kata si Mandra, luar biasa anak muda sekarang. Pemikirannya amat cepat dan praktis. Kalaupun merambah dunia pertanian harus bisa membuat kolaborasi pemasaran lewat aplikasi digital.
Masih beruntung saya melihat hamparan sawah di seputar Cileungsi, namun susah berharap melihat sawah di dekat Blok M atau seputar Tendean. Yang ada hanyalah kampung padat penduduk di sekitar petogogan yang dinamai kampung sawah.Â
Benar kawasan itu akan menjadi sawah dengan genangan air luar biasa ketika hujan tiba. Banjir menjadi langganan dan tak terelaknya.
Mengapa sawah semakin langka di kota-kota besar? Pada tahap makro, tidak terelakkan bahwa tidak mungkin terbangun sawah, karena perputaran ekonomi kota besar lebih diprioritaskan pada sektor perdagangan bukan produksi sumber daya alam.Â