Ini sebetulnya cerita lucu - lucuan dari status teman saya. Namun  saya akan menceritakan kembali maaf kalau dikatakan copy paste. Tapi saya pengin ketawa kalau melihat statusnya. Kalau menyangkut cerita norak dan cenderung kenthir saya lagi suka. Alasannya lebih baik membaca status lucu daripada membaca komentar netizen tentang politik dan agama yang bikin pusing.
Ini cerita dia, teman satu angkatan jurusan seni rupa, entah dapat darimana ceritanya yang jelas saya ngakak kalau baca statusnya. Ceritanya begini:
Mas Bro sudah beberapa hari kerja keras, bekerja siang malam, suatu malam ia mengeluh pada istrinya.
"Beib, badanku ini rasanya tulang dan sendi pegal semua, capek lelah. Beib minta tolong please pijitin ya dan injak - injak badan biar enak, badan lebih segar. "
Tentu saja Mas Bro berani mengatakan minta tolong diinjak -- injak karena badan istrinya bukan termasuk emak -- emak berbadan subur, ya cukup cungkringlah sehingga ketika badannya diinjak -- injak dia ya masih enak dan bukan tambah pegal."
Istri Mas Bro menyanggupi. Maka malam itu juga Mas Bro puas dengan servis istrinya.
"Beib, enak badan Papa setelah diinjak - injak tadi. Terimakasih, Ya, "dan segera ciuman mendarat di pipi istrinya. Wajah istrinya tampak sumringah dan tersenyum. Wajahnya berbinar oleh sanjungan suaminya.
"Tenang ya Beib besok saya beri hadiah khusus. Hehehe..."
"Gak perlu cari hadiah, Pa, cukup kamu pengertian saja sudah cukup."
"Wih ini yang Papa suka dari kamu Beib, tidak neko -- neko. Asal jangan marah seperti kemarin."
"Habis kamu sih kadang -- kadang."