Aku duduk di ranjang dingin rumah sakit.
Selimut coklat menemani
Mengikuti alur kehidupan rumah sunyi ini
Tepekur rindu,mendengar suaran petakilan anak dibalik gambar yang dikirim lewat video call
Suara cinta, dalam selimut rindu, aku ingin memelukmu dalam sapa hangat
Tapi di sini dingin membelam, sepi menggigit.
Aku ternyata tengah berbaring melawan hal hal yang sebenarnya sudah diantisipasi
Namun hidup serba misteri, tak mesti bisa menarik kesimpulan bahwa manusia lebih superior dari alam dan Tuhan
Sudah rencana tetap manusia tidak bisa menentukan. Hanya bisa mengangguk dan siap.
Sudah hampir 10 hari dalam selimut rindu semoga badan lekas bergerak dan menemu cinta orang orang terkasih.
Semoga...dengan menulis puisi, kerinduan menulis tetap terobati. Dalam rumah bersama.