Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mertua Lebih Sayang Mantu

19 Maret 2021   15:23 Diperbarui: 19 Maret 2021   15:33 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribunstyle.tribunnews.com

Saya termasuk beruntung, menantu yang disayang Mertua. Terus terang selain karena seiman, juga karena sesama orang Jawa jadi nyambung saat ngobrol dan bercanda.

Tidak enaknya karena kadang istri memandang kalau ada kesalahan menyangkut pertengkaran rumah tangga yang terpojok justru istri saya, karena saya dianggap jauh lebih sabar dan pendiam jadi tidak mungkin saya yang memulai konflik.

Istri saya kadang kesal karena perasaan mertua lebih sayang menantunya daripada anaknya yang karakternya sudah dikenal sejak orok. Itulah keberuntungan saya.

Kadang kalau sudah cocok, apapun tingkah menantu selalu baik di mata mertua. Meskipun mungkin posisi saya salah, tapi ada sudut tertentu di mana mertua lebih percaya daripada anaknya.

Kadang itu memacu pertengkaran di rumah sampai akhirnya saya meyakinkan pada istri bahwa orang tua punya cara untuk tetap prioritas mencintai anak ketimbang mantu.

Biduk rumah tangga memang unik. Ada menantu yang selalu berkonflik dengan mertua, sebaliknya banyak mertua yang kompak dengan menantu.

Sebetulnya apa sih kunci harmonis mertua dan menantu. Menurut sih masalah klik saja. pas awal pedekate dulu saya sering bantu bantu mertua membersihkan got, tidak segan membantu dan yang jelas sopan dan menghormati orang tua, bisa nyambung bila bicara, meskipun tidak semua sempurna dilakukan.

Kecocokan mertua menantu, itu anugerah dan saya mensyukurinya.Yang sering berkonflik itu biasanya mertua perempuan dan menantu perempuan. Kasusnya lebih pada berebut perhatian. Awalnya anak laki lakinya selalu dekat dengan ibunya namun sejak beristri perhatian berkurang karena lebih memperhatikan keluarga.

Mertua memang salah satu gerbang relasi sehingga konflik keluarga dapat diredam. Saya bisa merasakan mertua seperti orang tua sendiri, karena setiap hari ketemu dan sering berkomunikasi. Bahkan sejak di Jakarta ketemu dengan orang tua kandung jauh lebih jarang daripada intensitas ketemu mertua.

Pengalaman saya memang lebih banyak positifnya jika bicara tentang mertua karena sejak awal menikah hubungan baik mertua dan menantu dan terjalin baik.

Semoga saja banyak menantu beruntung mendapatkan mertua perhatian sayang seperti mencintai anaknya sendiri.Mertua yang baik membuat hubungan keluarga nenjadi lebih harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun