Setelah menulis ini rasanya aku lega, sebab hampir semua keluhanku sudah kutulis. Aku harap kau membacanya dan membalas suratku ini. Maaf sebetulnya kita bisa saja video call, atau ketemuan lewat daring dari internet, tapi rasanya lebih nyaman berkirim surat seperti ini, lebih privasi, aku ngeri jika aku ngobrol denganmu lewat video call ada yang merekamnya. Takutnya beberapa tahun ke depan dialog kita bisa viral dan menjadi tragedi bagi kita berdua, lebih baik dengan surat saja agar curhatan saya aman, toh hanya kita yang tahu. Kamu tahu ada banyak artis yang menyimpan aktivitas pribadi saja bisa bocor, coba waktu kita bertatapan mata kau rekam dan menjadi konsumsi publik, wah bagaimana rasanya, jadi lebih nyaman dengan surat ini sekaligus aku mengungkapkan perasaanku sehingga lega telah menulis.
Rasanya dengan menulis aku bisa membuka mata jiwaku, yang semula susah diungkap bisa dicurahkan lewat kata - kata dan ini, bisa jadi tulisan - tulisan kita menjadi sejarah, sebab bisa menjadi bahan inspirasi para penulis.Â
Oke Dik tulisan ini aku tutup dengan sebuah harapan semoga tahun 2021 menjadi tahun yang menyenangkan. Mari berdoa agar tahun 2021 menjadi tahun harapan masa depan. Banyak resolusi yang bisa diwujudkan, banyak masalah yang bisa dipecahkan, banyak cinta yang tersatukan, banyak pekerjaan yang bisa diciptakan. Para pemuka agama dan masyarakatnya tidak lagi menjadikan agama hanya sebagai sumber konflik tidak berkesudahan. Pemerintah kembali fokus untuk mensejahterakan rakyatnya, oposisipun tetap kritis menyuarakan isi pikirannya tanpa hal - hal nyinyir di luar kenyataan.Â
Kalau pemerintah menyimpang ya ditegur,tapi kalau pemerintah sudah pada jalurnya ya, jangan terlalu membabi buta dengan mengeluarkan kata - kata fitnah atau sengaja membuat berita bohong yang malah membuat masyarakat saling berdebat sendiri karena terpengaruh oleh berita tidak benar tadi. Teruntuk salam untuk keluarga ya. Kita tetap menjadi sahabat, meskipun dulu sebetulnya aku dulu menyimpan perasaan yang susah kuungkap secara jujur karena malu. Tapi saat ini kita sudah punya jalan sendiri - sendiri, jodoh itu Tuhan yang menentukan.Â
Dan kita sudah punya keluarga yang mendukung dan memotivasi kita untuk bisa memecahkan persoalan demi persoalan, perbedaan demi perbedaan.Oh, ya tahukah kamu bahwa gara - gara hobi menulis surat, terutama kepadamu, aku sekarang senang menulis. Aku seorang Kompasianer yang telah menulis lebih dari seribu artikel baik yang berbentuk puisi, cerpen, artikel, maupun esai atau feature. Ternyata menulis itu bermanfaat ya, lain kali aku ceritakan ya manfaat dari menulis itu. Sebut saja aku Kompasianer karena sering menulis di platform blog bernama Kompasiana.
Sekarang kamu adalah adikku , teman sejatiku, teman penaku. Namamu 2021 baru tahu aslinya setelah kutelusur sejarah hidupmu. Namamu persis dengan tahun yang akan kita songsong.
Â
Jakarta, 31 Desember 2020
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H