Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pak Rizieq Siapakah yang Menistakan Agama?

20 November 2020   11:49 Diperbarui: 20 November 2020   13:11 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Jadi jika yang merasa minoritas diam dan tidak bereaksi bukan berarti tidak peduli dengan nasib bangsa. Sayang perjuangan berat para pahlawan dan pejuang untuk merebut kemerdekaan akan hancur lebur jika ada banyak komunitas, ormas seperti tidak mau ikut aturan main sebuah negara. Tanah air  Indonesia dengan beragam pulau, beragam budaya mempunyai kekayaan luar biasa yang membuat iri negara lain. Lalu muncul orang - orang yang memaksakan diri untuk membawa pengaruh budaya luar untuk dicoba diterapkan pada sebuah negara yang hidup dan berkembang dari penghargaan dan toleransi budaya dan keyakinan.

Wajah Sejuk Pemimpin Agama

Siapakah yang berani menistakan agama karena bagi umat beragama menistakan agama berarti menistakan diri sendiri juga. Rasa asih, kasih sayang, cinta kasih adalah esensi beragama, maka miris jika dengan membela agama harus menampilkan kegarangan dan arogansi.  Orang yang mempunyai wawasan dan pengetahuan agama yang mendalam, terlihat dari uaranya yang membuat sejuk, membuat respek dan hormat, sebaliknya jika memandang pemimpin agama dengan bahasa kasar, bahasa yang menyinggung perasaan bagaimana bisa respek dan mengacungkan jempol?

Maka sebagai warga negara lebih senang jika muncul pemimpin agama dengan wajah menyejukkan, halus bahasanya dan memberikan rasa damai untuk meyakinkan bahwa agama adalah sumber kedamaian dan kerukunan bukan pemicu perpecahan.

mirroring pepnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun