Seperti ada yang mengetuk jiwa
ketika melihat foto besar di dinding
ia tersenyum ketika dipotret di sebuah jembatan
optimis dengan wajah berseri - seri
Wajah itu tetiba saja telah mendorong air mata menetes pelan,
wajah itu tetiba saja mengingatkan masa kecil.
Saat masih bau kencur, belum merasakan betapa berat beban kehidupan
saat ketika dengan bebas berlari, melompat dan menyusuri pematang sawah
sesekali melirik tanaman petani, tomat, timun yang membuat gelegak nakal membandang
memetiklah jari tangan tanpa dipinta dan tergesa berlompat ketika sang petani berteriak
"Hei... jangan dipetik. Nanti saya laporkan pada mas Guru..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!