Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melaju Menjemput Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh

22 Agustus 2020   13:44 Diperbarui: 22 Agustus 2020   14:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interaksi Guru dan Siswa di PJJ (dokumen pribadi)

Apakah saat ini anda sebagai guru, orang tua, pelajar ataukah mahasiswa. Pertanyaan yang terlontar bagaimana pengalaman anda mengikuti PJJ ? (Pembelajaran Jarak Jauh atau Pendidikan Jarak Jauh).Melakukan pembelajaran tanpa tatap muka langsung hanya lewat media internet dengan google meet, zoom atau dengan Google Classroom.

Ketika ditanya asyik mana antara PJJ dan pembelajaran langsung di kelas, spontan pasti akan menjawab opsi kedualah jawabannya. Tetapi dalam beberapa bulan ini akibat covid - 19 PJJ adalah budaya baru. Mau tidak mau Guru, Dosen, siswa, mahasiswa melakukan aktifitas belajar dan mengajar dengan cara PJJ.

Semacam ada perubahan perilaku, budaya baru saat duduk dan di kelas virtual. Wajah - wajah di zoom, gmeet terkotak - kotak ditampilan entah di komputer maupun gawai. Mata lebih capek menatap layar komputer, apalagi jika pembelajaran zoom sampai dari pagi hingga siang. Terkadang tiba tiba saja jaringan lenyap dan guru dan siswa yang kehilangan jaringan hanya bengong, lenyap kesempatan mendapat pengetahuan. Berbeda ketika belajar di kelas, interaksi lebih fleksibel tidak takut - takut jika jaringan tiba - tiba hilang atau ternyata paket data internet habis.

Namun perubahan model pembelajaran itu tantangan, setiap dosen, guru, mahasiswa, pelajar, harus pintar menyiasati masalah - masalah yang ada saat PJJ. Tantangan itu adalah sebuah peluang untuk bisa mengatasi persoalan pelik secara tiba - tiba, itu bagian pembelajaran bagaimana manusia tidak panik jika tiba - tiba saja mendapat masalah.

Masih ada solusi lain, masih ada jalan lain yang bisa ditempuh saat PJJ terganjal dan terhambat. Otak berkembang untuk cepat mengatasi masalah, menghadapi dengan tenang. Kalau di Kota seperti Jakarta dan kota - kota besar lainnya persoalan jaringan itu tidak terlalu memusingkan dibandingkan dengan yang dihadapi daerah, terutama daerah terpencil yang mencari jaringan internet saja harus ke kebun atau memanjat pohon tinggi, berjalan kaki di pucuk bukit hanya untuk menangkap sinyal internet yang kedap kedip.

Manusia telah dipaksa untuk mengubah cara belajar, Beberapa bulan ini terhitung sejak Februari PJJ, seminar web, atau yang populer disebut webinar, diskusi lewat gmeet, rapat dengan zoom sangat padat. Karyawan, guru, pelajar menjadikan rumah sebagai tempat kerja, tempat belajar, tempat beraktifitas yang padat. Orang tua bisa merasakan bagaimana menghadapi siswa dengan berbagai karakter, tidak lagi merasa lebih pintar dan seenaknya menyindir guru. Malah kadang kala bertambah pusing orang tua karena ia  punya pekerjaan sebagai guru dari anak- anaknya. Mengajar anak sendiri kok pusing? Baru tahu khan ternyata mengajar itu tidak mudah, harus sabar, tidak gampang emosian menghadapi anak dengan berbagai karakter.

Dari pembelajaran jarak jauh ini orang tua menyadari betapa repot mengurus siswa yang sering berulah, susah diatur, malah ada yang bertipe pemberontak, diberitahu malah gantian memberi tahu." Oh, my God" kata teman saya yang pusing menghadapi pembelajaran. Bagaimanapun tersusun berderet kerinduan untuk kembali duduk di kelas dengan deretan para siswa dengan berbagai tingkah yang unik.

Guru itu ibarat selebritis menjadi sentral dari pertunjukan di sebuah kelas daring. Ia bisa menjadi aktor sekaligus moderator bagi para siswanya untuk aktif menjawab, mengemukakan pendapat dan melontarkan pertanyaan. Wajah siswa terkadang sembunyi hanya terpacak logonya atau tulisan dengan nama tercantum di layar. Semakin lama muncul di layar maka semakin ngegas kuota internet tersedot. Maka guru dan murid pintar - pintar berstrategi agar sama- sama tahu untuk mengajar dengan lebih efektif. Pembelajaran tidak harus secara online penuh. Bisa dengan penugasan, Bisa dengan mandiri dengan sejumlah tugas online lebih minimalis.

Pada guru - guru yang berada di Ibu kota negara,kota kota besar dengan operator jaringan dan provider lebih banyak, mereka hanya butuh stabilnya jaringan dan kencangnya data yang tersedia, sehingga kendala pembelajaran boleh dikata minim.

Mau tidak mau PJJ adalah solusi dalam proses belajar mengajar. Riskan saat ini melakukan pembelajaran langsung karena rentan terpapar covid -19. Lebih baik mencegah, daripada terlanjur tertular corona. Sampai akhir tahun ancaman corona rasanya belum jelas selesai atau tidak. Bahkan saat ini kluster - kluster baru penularan covid - 19 muncul lagi. Kalau disiplin masyarakat lemah, kesadaran untuk mematuhi protokol pencegahan tidak dihiraukan, jangan salah kalau laju peningkatan korban corona akan terus bertambah.

Dengan munculnya covid 19 percepatan penggunaan media digital semakin melaju. Internet, media daring menjadi satu- satunya solusi untuk tetap belajar meskipun dari jarak jauh. Semoga badai cepat berlalu, hingga tidak ada lagi muncul protokol covid dan pembelajaran langsung di kelas lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun