Kesempatan di rumah mengisi waktu sambil kerja saya manfaatkan benar dengan menulis. Meskipun kadang agak - agak bergejolak sedikit dengan keluarga karena saya sering berkutat di depan laptop tetapi memang itulah kegiatan sehari- hari yang bisa saya lakukan setelah mengerjakan pekerjaan rutin bersih - bersih rumah bersama istri dan anak.
Akibatnya saya jatuh sakit selama 3 hari akibat masuk angin, batuk pilek dan jari - jari kaku akibat terlalu sering duduk di depan laptop. Selain mengerjakan pekerjaan sekolah, mengecek tugas para siswa yang dikirim lewat WA dan email saya masih sempat mencuri kesempatan menulis.Â
Draf novel wattpad saya yang semula terabaikan mulai saya garap dan saya tulis dari bab ke bab. Tulisan untuk Kompasiana sehari satu artikel (kadang lebih) bisa saya tulis. Itu anugerah, kesempatan yang tidak saya sia- siakan.
Menulis serasa sudah menjadi bagian dari hidup. Tidak menulis sehari seperti ada sesuatu yang kosong. Ada satu kegiatan yang membuat perasaan menjadi plong. Meskipun tulisan yang dihasilkan tidak selalu bagus, namun ide - ide setiap hari dengan melihat perkembangan berita di media sosial, di media berita online dan dari tuturan saudara, teman dan tetangga, atau saat bengong memperhatikan cicak cicak yang berseliweran di dinding siap memangsa nyamuk akan menjadi ide bagi yang suka menulis.Kenapa ya sampai menyukai dunia tulis menulis? Kenapa bisa spontan membuat artikel entah opini, cerpen maupun puisi.
Sebagai penyuka dunia tulis menulis ada selalu dorongan untuk menulis menulis dan menulis, meskipun kadang- kadang sering mengalami kemandekan secara tiba - tiba, nge blank, ide hilang dan tiba tiba semangat menulis nge drop. Ketika semangat menulis menurun itu adalah momen paling menyebalkan, paling mengesalkan,membuat perasaan kecewa.
Kalau sedang kesal baca tentang tips menulis misalnya tulisan dari Hermawan Aksan tentang Proses Kreatif Menulis Cerpen. Buka di halaman pengantar langsung jleb lihat tulisan Dewi" Dee " Lestari. Ternyata banyak lho penulis dari publik figur, cantik - pintar menulis lagi, maka Hermawan Aksan bilang "kata sahabat perempuan bilang padaku seperti ini: penulis itu seksi. "
Nah lo pasti jika bicara tentang seksi lalu membayangkan Djenar Mahesa Ayu, Ayu Utami, Dewi Lestari Primadona Angela. Itu yang lama sekarang banyak penulis cantik bejibun dan novelnya laris manis di pasaran.Â
Melihat mereka terkenal pasti seksi jika dibicarakan hahaha. Ah selingan.Penulis pasti tidak kurang akal untuk menumbuhkan semangat menulis lagi, dengan membaca, atau menulis apa saja mau bagus, mau asal- asalan yang penting menulis dan menyelesaikan sampai tuntas.
Biarkan saja tulisan amburadul, yang penting ide- ide itu tersalurkan. Nanti tulisan disimpan kemudian dibenahi lagi kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf. Yang jelek dibuang dan jika perasaan sudah segar pasti muncul kembali ide menulis, hingga bisa mengedit tulisan menjadi lebih menarik.
Di masa  Pandemi Covid - 19 ini, banyak waktu bisa dipergunakan untuk menulis. Setelah bekerja dan masih punya waktu dan kebetulan ide tiba- tiba muncul alangkah bagusnya jika dimanfaatkan. Kalaupun nanti hasilnya tidak yang seperti yang diharapkan, terus selalu semangat agar kreatifitas, kemampuan menulis terus terasah.
Kadang - kadang memang ada perasaan bosan kok di rumah terus hanya melihat tembok dan tembok, hanya melihat ruangan itu - itu saja. Â biasanya ada banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk keluar sekedar makan bakso di kota tua, melihat keramaian di alun - alun, atau melihat tontonan dan menikmati keramaian, di masa pandemi semuanya harus ditahan. Di rumah itu solusi terbaik.