Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sebanyak Itukah Sosok Fadli Zon di Indonesia?

19 Mei 2020   07:48 Diperbarui: 19 Mei 2020   07:48 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaltim. Tribunnews.com

Fadly Zon sangat mungkin sudah membranding diri menjadi pengkritik sejati, ia ingin menjadi penyeimbang atau memang akan selalu mempertahankan sosoknya sebagai pengkritik. Banyak yang tidak suka tetapi tampaknya ia nyaman dengan gayanya. Hanya menurut saya apakah memang perlu sosok Fadli Zon yang reaktif, gampang sekali memberikan penilaian minor sebelum perkara sebenarnya diberi penjelasan gamblang. 

Banyak pengkritik langsung berkomentar dari berita- berita hoax yang beredar, sangat reaktif melihat judul artikel di media online, pun banyak gambar- gambar masa lalu yang ditonjolkan untuk menarik reaksi netizen sehingga muncul komentar emosional, mendiskreditkan yang dikritiknya padahal belum baca secara utuh. Setelah diselidiki ternyata perkara itu sudah lama berlalu.

Apakah Fungsi wakil rakyat bagi Fadli Zon. Apakah di jobnya di DPR memang khusus masuk dalam komisi anti kemapanan, anti tokoh populer. Dan dalam kapasitasnya sebagai figure public Fadly Zon itu anggota DPR atau pengamat dan Kritikus kebijakan publik.

Saya melihat Fadli Zon lebih memfungsikan diri sebagai Kritikus Kebijakan Publik. Ia perhatian pada apa yang sedang dilakukan Jokowi, dan sekarang ini Ganjar Pranowo dan mungkin saja Tri Rismaharini. Ada titik kepuasan ketika ia bisa dengan santai mengkritik entah dengan puisi entah lewat ocehan di Twitter. Dengan demikian popularitasnya terjaga dan ia tetap menjadi magnet berita. Dengan membuat tag tentang Fadli Zon maka berita apapun bisa menjadi trending topik.

Sebagai artikel opini saya hanya merasa Fadli Zon harus bisa menempatkan diri sebagai wakil rakyat yang peduli akan kesulitan konstituennya dan posisinya sebagai kritikus, pengamat kebijakan publik dan oposan sejati. 

Dan saya kira tipe -- tipe seperti Fadli Zon di media sosial saat ini bejibun sehingga tampaknya jagad media sosial tampak gaduh oleh komentar yang asal bunyi tanpa disertai data dan fakta. Kalau ingin menjadi seperti Fadli Zon sekolah dulu tinggi -- tinggi, atau belajar dulu ilmu politik dan komunikasi publik supaya kegaduhan itu tidak menjadi sekedar tong kosong berbunyi nyaring.

Kritikan Sebagai Introspeksi

Kalau saya sendiri terus terang sudah tidak akan emosional lagi mendengar kritikan Fadli Zon. Semua kritikannya anggaplah sebagai introspeksi. Terus terang saya tidak sanggup menjadi sosok seperti Fadli Zon karena saya tidak tegaan mengritik, bekal apa bagi saya membuat kritikan wong saya saja masih banyak kekurangannya. Masih perlu dikritik. Maka sungguh luar biasa Fadli Zon,  ilmunya sangat luar biasa karena apapun bisa ia kritik. Salam damai selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun