Baiklah tulisan diatas adalah bagian tulisan seriusku. Deretan kata itu lebih sebagai penggenjot semangat dan kadang sebagai penghiburku saat tulisan- tulisanku merangkak lambat di deretan perhatian pembaca.Â
Padahal tulisanku sudah dibuat dengan sepenuh rasa dengan bumbu referensi dari buku dan link terpercaya. Tetapi pembaca mungkin pas sedang jenuh dengan tulisan tulisan saya yang paling tidak masuk rating tertinggi ataupun terpopuler.
Apa salahnya tulisanku sehingga hanya menghuni dinding sepi pembaca. Apakah mereka sedang merenungi dan membayangkan betapa ngerinya corona virus Covid-19.Â
Apakah mereka menginginkan tulisan dari mereka yang belum mempunyai kesempatan naik daun. Penulis harus berani menapak jalan sunyi dan sekaligus tidak harus sombong ketika ia dan tulisannya selalu membuat jatuh cinta pembaca dan pengelola konten.
Tulisannya sudah terbranding, maka apapun tulisannya tulisannya tetaplah mampu menangguk sejumlah pembaca yang penasaran dengan karya tulisnya. Artikel- artikelnya yang sunyi ia depak, disingkirkan dari deretan prestasinya yang mengkilap.Kalau saya biarlah artikel- artikel sunyi itu menjadi bagian dari proses kehidupan.Â
Tidak selalu kehidupan itu di atas. Seperti roda nasib bisa saja menyeret bahwa ia masuk dalam kehidupan paling bawah, lalu pelan -- pelan naik hingga menggapai puncak, selanjutnya hidup kembali menurun dan terjerembab dalam titik terendah, menderita, sakit dan nestapa melanda. Tetapi bagaimanapun roda itu terus berputar.
Bisa jadi tulisan- tulisan sudah populer tetapi hidup ternyata bukan hanya masalah bagaimana memperoleh kesuksesan. Kehidupan itu penuh warna. Sebuah peristiwa bisa tiba- tiba datang tanpa diduga. Maka manusia selalu harus siap menerima kesunyian, sama seperti artikel -- artikel sunyi yang kehilangan pembaca.
Mari berdialog kenapa artikel hidup dalam kesunyian tanpa pembaca, tanpa komentar. Setiap manusia normal akan selalu bisa belajar dari kesalahan. Setiap kegagalan akan selalu diiringi dengan kesuksesan, dengan catatan manusia tidak lantas putus asa pada usaha pertama. Kegagalan pertama adalah kunci dari kunci kesuksesan selanjutnya.Â
Yang penting manusia mesti sadar bahwa tidak ada kesuksesan tanpa melewati kegagalan. Adanya putih karena ada hitam yang menjadi perbandingan.Â
Adanya keindahan warna karena ada banyak warna lain yang memperkaya. Ada artikel sunyi karena pasti ada artikel yang mencapai tangga sukses dan populer. Jadi jika gagal hari ini bukan berarti tamat cerita sukses hari esok. Usaha dan konsistensi itu yang terpenting. Di Kompasiana.Â
Hukum alam terjadi. Ada yang sukses. Ada yang selalu berusaha menjadi terbaik tetapi masih terganjal kualitas dan keberpihakan. Bagaimanapun waktu akan menjawab.Â