Anies Baswedan nyaman sekali melakoni pekerjaannya dalam situasi darurat Corona. Para pengagumnya bersorak, gembira luar biasa karena begitulah contoh pemimpin yang sigap memutuskan kebijakan darurat bencana non alam. Dan yang mendapat cecaran nyinyiran dan kecaman karena lambannya penanganan Covid - 19 adalah pemerintah pusat dan otomatis Jokowilah yang tertuduh.
Di grup WA dan di forum komentar sudah riuh dengan aneka cecaran, kiriman artikel- artikel korban virus dan broadcast menakutkan yang membuat masyarakat terjebak dalam kecemasan, ketakutan dan berbagai informasi yang centang perenang.
Anies Baswedan mendapat sokongan dukungan dari artis dan mendapat pujian dari Jokowi atas inisiatifnya melakukan tanggap darurat bencana. Harusnya memang itulah tugas pemimpin daerah. Apalagi Jakarta memang jendela pertama selain Bali interaksi dengan negara lain.
Banyak orang bepergian dari satu daerah dengan daerah lain, negara satu dengan negara lain. Lalu lintas bisnis, pusat pemerintahan dan interaksi aktif masyarakatnya di tempat terbuka.
Hampir semua negara sudah terkena pandemi Corona yang bermula dari Wuhan dan menyebar ke seluruh dunia. Dunia heboh dan mengalami kepanikan luar biasa. Korban Coronapun sudah berjatuhan, terbanyak sekarang China dan Italia terbanyak kedua. Italia mengalami bencana luar biasa hingga menyebabkan 1.441 penduduknya meninggal akibat virus Corona.
Eropa benar- benar darurat Corona, hingga banyak negara melakukan Lockdown. Liga- liga besar seperti Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Jerman ditunda sampai batas tertentu.
Segala aktivitas olah raga yang menimbulkan kerumunan ditiadakan, Segera pemerintah setempat menerapkan tindakan pengamanan, isolasi dan larangan bagi masyarakatnya untuk bepergian.
Banyak orang menyayangkan lambatnya pemerintah Indonesia memberlakukan darurat Corona. Dan yang dicecar adalah ketidaksigapan pemerintah dalam mengurangi laju persebaran Corona yang cepat sekali berkembang. Sejak tulisan ini ditulis sudah sekitar 96 orang positif Corona.
Tidak ada satu negarapun yang kebal Corona. Pada setiap negara pemerintahannya melakukan kebijakan sendiri untuk mengisolasi warganya agar tidak muncul korban lebih banyak. Dan Indonesia disamping diserang oleh  Covid - 19, tidak kurang kejinya adalah hoaks, dan politisi yang membonceng kepanikan dunia.
Anies Baswedan seperti mendapat panggungnya. Ia bisa menaikkan branding dirinya sehingga tingkat popularitasnya naik. Yang panik dan terjebak dalam ketakutan oleh Pandemi Corona dengan emosional mendesak pemerintah memberlakukan lockdown.
Menutup akses terhadap dunia luar, mengisolasi warganya, melarang warganya bepergian dan kalau perlu di rumah saja untuk memperkecil dampak penyebaran Corona. Jokowi diibaratkan seperti pemimpin yang lamban, koppig tidak mengindahkan saran WHO untuk memberlakukan lockdown, bekerja keras meliburkan semua aktifitas.