Hiruk pikuk politik untuk sementara boleh tiarap. Artinya partai politik sedang dalam konsolidasi, penjajagan, pelatihan para kader. Tidak banyak yang cawe-cawe memeriahkan gejolak gejolak panas di masyarakat.Â
Masyarakat saat ini tengah berusaha menyimak kiprah para mentri Jokowi jilid 2. Yang trending adalah Mendikbud pada awal masa pemerintahan dan yang paling heboh adalah ketegasan Erick Thohir memecat Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara karena memanfaatkan jabatan untuk mengangkut barang- barang mewah.Â
Ada sepeda Brompton dari Inggris yang kalau ditaksir nilai rupiahnya senilai 52 juta rupiah. Hanya sebuah sepeda lipat dari Inggris harganya sebegitu gedenya. Amazingnya lagi ternyata Sepeda Brompton sudah dimiliki oleh para penggemar sepeda tanah air.Â
Sebanyak 3 ribu sampai 4 ribu sudah sudah terjual di Indonesia. Waooow. Luar biasa dengan sepeda seharga segitu sudah mahal ternyata banyak penggila sepeda Indonesia berani merogoh kocek untuk menikmati nyamannya menggowes sepeda Brompton.
Polemik Brompton di Pesawat Garuda
Dirut Garuda, bagian dari para eksekutif Indonesia yang sangat demen sepeda Seli(sepeda lipat). Ia membeli langsung dari Inggris dan dibawa dengan Garuda yang ia nakhkodai. Nah baru ketahuan ternyata banyak pejabat, direktur, memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.Â
Sebetulnya tidak aneh, tetapi menjadi luar biasa karena pemerintah saat ini melalui Erick Tohir sedang bersih- bersih BUMN. Budaya korup, nepotisme, memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribada dan golongannya sudah menjadi habit yang susah dihilangkan. Malah kalau ikut arus akan terkucil dan dianggap manusia aneh.
Semua yang mempunyai jabatan tinggi berlomba- lomba memanfaatkan jabatannya untuk mempermudah dirinya dan keluarganya melebarkan sayap bisnis. Dengan jabatannya mereka bisa menekan swasta dan siapa saja sehingga terpepet dan mau tidak mau menuruti keingingannya.Â
Sumpah jabatan ASN pas pelantikan sebagai pegawai dan alat negara itu hanya masuk kuping sebentar, bergetar di bibir untuk kemudian dilupakan.Â
Perusahaan Negara tengah diobrak- abrik oleh sistem korup, kolutif, penuh nepotisme. Reformasi yang didengungkan sejak tumbangnya orde baru belum bisa memecahkan kebiasaan pejabat yang memanfaatkan jabatannya untuk menumpukan harta benda. Sudah digaji tinggi masih ngembat proyek senilai milyaran lagi.
Bagaimana Indonesia bisa maju jika dalam perjalanannya banyak masyarakat lebih senang mabuk fasilitas, karena tidak perlu bekerja keras tapi bisa memanfaatkan fasilitas di kantor itu untuk memuluskan jalan mereka dalam berbisnis.
Mengapa sepeda Seli Brompton Mahal sekali?
Sepeda Brompton yang bagi masyarakat kecil, kaum guru, buruh, karyawan terasa amat sangat mahal. Tetapi tidak bagi sosialita, eksekutif class,para boss yang lebih banyak beraktifitas travelling, lebih menyukai menenteng sepeda lipat itu untuk melepaskan penat dengan melakukan travelling ke tempat-tempat unik, instagramable,