Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Batik dan Produk Tekstil Bermotif Batik

3 Oktober 2019   22:25 Diperbarui: 3 Oktober 2019   22:31 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motif Kricak Batik Pesisiran Lasem dengan dominan warna merah dan motif batu- batu kecil atau kricak (Sumber Kompasiana/Ign Joko dwiatmoko)

Orang banyak mencampur adukkan motif batik dan tekstil bermotif batik. Padahal dalam prosesnya batik sangat berbeda dengan produks tekstil bermotif batik.

Dalam sejarahnya batik asli Indonesia dibuat oleh  tangan - tangan perajin batik yang berasal dari Jawa. Batik itu ditulis, digambar pelan- pelan sampai mendapatkan jenis- jenis batik yang banyak dicampur sekarang.

Produk batik dari pedalaman berbeda dengan batik dari pinggir laut atau yang disebut pesisiran. Batik pedalaman tidak banyak menggunakan warna, warna- warna tanah, warna- warna alami yang bisa didapat di sekitar.

Misalnya warna sogan yang biasa diambil dari buah soga yang banyak tumbuh di kebun, hutan dan sekitar tempat tinggal perajin.

Batik dan Kisah  Kisah Sejarahnya

Batik  dalam sejarahnya sudah ada sejak  1000 tahun lalu, Tetapi di Nusantara muncul ketika Zaman Majapahit berkembang di Kerajaan Mataram, Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Maka itulah dalam sejarah disebut  perkembangan  batik berasal dari Keraton di Jawa. Raja dan Permaisuri dan kerabatnya banyak menggunakan batik sebagai lambang keluhuran, kewibawaan dan kehormatan.

Zaman dahulu masyarakat biasa atau masyarakat kebanyakan jarang memakai baju, dengan motif batik. Hanya raja, istri, para selir dan kerabat keraton yang menggunakan batik sebagai bahan sandangnya.

Memakai batik itu sebuah kemewahan. Hanya orang- orang mampu yang bisa membeli dan memakainya.

Batik pedalaman, lahir dari Keraton keraton di Jawa. Banyak ragam motifnya ada yang dinamakan parang ( mengambil ide dari bentuk pereng atau lereng ). Parang Rusak, Parang Kencana, Parang kusumo,parang klitik, parang lobog, Parang curigo.

Motif  lain antara lain, truntum, kawung. Motif parang rusak dan parang kusumo banyak dipakai oleh para raja dalam sebuah ritual pisowanan ageng. Hanya Raja dan kerabatnya yang boleh memakai motif parang (terutama parang kusumo).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun