Elite politik dalam hal ini anggota DPR, petinggi partai dan elite pemerintahan terus berupaya melemahkan KPK. KPK sendiri terus didera konflik dalam dirinya sendiri, sempurna kesengsaraan KPK. Dan masyarakat  merasa kecewa dengan Jokowi yang tersihir dengan gerakan dari elite tersebut.
Kegaduhan Pengesahasan Yang meresahkan Masyarakat
Hari -- hari ini kegaduhan terus berlangsung. Kran usaha tersendat akibat masalah ekonomi dunia, orang- orang Indonesia sendiri lebih sibuk dengan masalah yang ada dalam lingkungan yang mengalami degradasi baik moral, karakter, kepeduliannya dengan lingkungan yang terus berkurang, serta sikap masa bodoh masyarakat terhadap perilaku elite pemerintahan.Â
Rasanya siapapun kepala daerah, begitu getol mengumpulkan receh demi receh untuk memperkaya diri dengan cara apapun. Akibatnya pendapatan daerah bocor, korupsi semakin menggila dan masyarakat menjadi korban dan "maruknya" pejabat.
Jokowi sebetulnya sudah mencontohkan perilaku anti korupsi, tetapi banyaknya pejabat yang sukses melenggang menjadi pucuk pimpinan daerah entah gubernur, bupati bahkan sampai Kepala Desa butuh modal besar untuk mewujudkan impian tersebut. Modal mahal dan mahar yang besar membuat pejabat  ngamuk dan mengambil keuntungan besar setelah menjabat.
Runyamnya moral, attitude/perilaku pejabat itu berimbas pada kuatnya perlawanan pada sistem transparan yang memperkecil celah korupsi. Para elite semakin cerdas dan lincah  menghindari dan berkelit dengan tuduhan korupsi.Â
Koruptor kelas kakap yang bermukim di pemerintahan dan DPR terus memainkan jurus "ngelesnya" dengan membuat RKUHP yang bertujuan melemahkan fungsi KPK.
Kekuatan besar elite politik terutama yang datang dari lembaga wakil rakyat membuat masyarakat yang diwakili kecewa berat. Ternyata percuma memilih wakil rakyat yang hasratnya untuk mengeruk keuntungan dari jabatannya lebih besar daripada pengabdiannya untuk mendengar aspirasi rakyat.
Jokowi dan Serangan Dari Berbagai Penjuru Terkait Pengesahan RKUHP
Jokowi sendiri dikelilingi oleh para elite dengan berbagai rupa. Orang- orang partai sangat getol melemahkan KPK. Sementara dalam tubuh KPK sendiri "mungkin"saja juga tengah disusupi oleh agenda terselubung yang semacam virus yang ikut melemahkan gertak KPK dalam penegakan hukum terhadap para koruptor.
Energi para koruptor sungguh besar. Virus korupsi sudah menyusup dalam aliran darah para pejabat, maka keteladanan apapun yang ditunjukkan tidak cukup kuat dalam melawan hasrat korupsi yang lebih besar daripada perilaku bersih yang berusaha ditunjukkan pemimpinnya.