Fadli Zon adalah penjaga keseimbangan dari sebuah drama politik Indonesia, selama ia ada maka selalu ada drama- drama yang membuat yang membenci kata- katanya meradang oleh mulutnya yang selalu menghasilkan nilai berita dan untungnya Pers selalu menuliskan apapun kata- kata yang memanaskan kuping menjadi polemik di media massa dan media sosial yang  dasarnya senang berdebat dan membully jika seorang tokoh melakukan kesalahan.
Penulis sebutkan FZ adalah aktor watak yang ditakdirkan menjadi penantang setia Jokowi. Wajahnya akan selalu membuat para pengagum Jokowi ingin muntah, sementara bagi para kampret yang entah masih ada atau sudah punah terus menjalin silaturahmi lewat jalan underground atau lewat jalan tikus jalan liku- liku, kecil penuh lorong gelap yang gaungnya sampai mencapai bumi dan terdengar oleh orang- orang yang memang mempunyai dendam permanen terhadap tokoh semacam Jokowi sebagai sosok pelawan arus.
Fadli Zon dibesarkan oleh politik orde baru. Sejak lama sudah dekat dengan Prabowo Subianto orang dekat (mantan mantu dari jenderal besar H.M Soeharto Presiden Kedua RI). Kedekatan FZ terhadap kaum mapan tentu sudah tidak diragukan lagi, maka ia gelisah ketika kaum mapan yang selalu menikmati kue kekayaan bangsa Indonesia diganggu "habis" oleh presiden krempeng yang kenyataannya hanyalah anak tukang kayu.
Mungkin FZ meradang karena ia yang sudah merintis karier di dunia politik tetap saja tidak bisa mnyentuh kuasa untuk bisa memuliakan diri menjadi paling tidak Wakil Presiden. Lah, tiba- tiba secepat kilat seorang yang baginya tidak terkenal tiba- tiba nongol, membuyarkan cita cita partainya untuk menjadi penguasa dan mendudukkan pemimpinnya menjadi pemilik sejarah menjadi presiden ke 8.
Selama Jokowi berkuasa maka FZ akan selalu ada, ia adalah penadah berita- berita miring tentang Jokowi, FZ akan cepat nyambar apapun yang membuat ia bahagia bisa membuat muka Jokowi tampak muram.
Penulis rasa banyak teman -- teman koleganya tetap bisa ketawa- ketiwi dengan wajah bulatnya ketika muncul di televisi, bahkan boleh jadi ialah aktor utama film ILC yang hostnya selalu sengak jika bicara tentang pemimpin negara. Dan dalam ILC itu bakat- bakat "nggambleh" dipelihara, Nyinyiran mendapat gizi maksimal, dan sang aktor selalu mendapat dukungan penuh meskipun acaranya sering diprotes dan sering dijuluki netizen sebagai" pabrik nyinyiran" (ini istilah penulis saja sih hehehe).
Fadli Zon, sebelum kesabaran habis, sudahilah pertarunganmu dengan Jokowi, sebaiknya anda tos- tosan saja tidak perlu menggoreskan luka beruntun agar masyarakat bisa tenang, menambah pundi -- pundi kebaikan. Yang lalu biarlah berlalu. Kekalahan demi kekalahan yang dialamai junjungan anda memang sudah takdir. Mau bagaimanapun jika anda belum beruntung menjadi pemimpin tertinggi, meskipun doa anda sampai berbusa- busa tetap saja tidak pernah tersampai menjadi seorang pemimpin yang sangat mengerti kemauan rakyatnya.
Penulis sendiri  pesimis apakah Fadli Zon kuat menahan gempuran kritik yang datang lewat depan, samping kiri dan kanan, berbisik saat badai pasir di pantai, harus tetap berdiri tegak ketika kawan- kawan politik dengan tidak tahu malu minta jatah mentri, bahkan yang kalahpun tidak kalah agresifnya mengkapling kekuasaan untuk menjamin negara tidak gaduh karena aksi nyinyir yang terus menerus datang membandang menerpa tubuh kurus Jokowi yang masih saja tidak lupa puasa senin kamis.
Suatu saat fadli Zon dan Jokowi mungkin terbahak- bahak ketika melihat wajah bulat di layar televisi atau di youtube ketika mengkritik Jokowi. Sudahlah membicarakan FZ tidak akan ada habisnya. Bagaimanapun netizen berusaha membungkamnya akan selalu meluncur kata- kata "ambyar" dari FZ. Salam Damai Selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H