Ketika anda penulis membayangkan bagaimana nasib tulisan setelah diupload ke publik. Terbayangkah bagaimana nasib tulisan selanjutnya. Apakah akan mendapat reaksi positif dengan bergerak cepatnya para viewer mengintip tulisan kita, atau hanya stagnan lambat menyusur menit demi menit, jam demi jam tanpa lompatan viewer signifikan.
Bagaimana Sebuah Tulisan menemui Pembacanya?
Artikel dengan judul dan bidang sunyi sepi cenderung lambat bergerak. Di Kompasiana,Fiksiana, Humaniora, Â artikel yang jauh dari populer jarang mendapat kunjungan. Tulisan bergerak pada isu- isu terkini yang membuat banyak orang penasaran. Artikel politik sering mendapat limpahan pembaca karena media sosial memang suka hal- hal yang heboh maka ketika membaca judul yang heboh dan topik yang panas maka tulisan bernasib cemerlang karena banyak dibaca dengan ditandai dengan jumlah keterkunjungan tinggi.
Jika ingin memperoleh viewer stabil di kisaran 100 lebih, para penulis harus sering proaktif, terutama dengan status penulis biasa- biasa saja. Beda dengan penulis yang mempunyai background penulis, dosen, doktor, wartawan yang menjamin bahwa tulisannya sudah punya pembaca tersendiri. Penulis biasa harus rajin mengintip dan memberi vote artikel teman- teman penulis lain agar mendapat respon balik dari para penulis sehingga keterkunjungan meningkat.
Apakah penulis senior lebih punya kans mendapat viewer banyak? Tidak juga. Judul sangat mempengaruhi kunjungan pembaca. Banyak penulis katakanlah "pemula" tiba- tiba merangsek naik karena pandai menemukan topik yang pas yang membuat penasaran pembaca dan terutama mampu menampilkan judul yang membuat pembaca penasaran.
Penulis Harus Mengetahui trik mendapatkan banyak Pembaca
Nasib sebuah artikel tergantung pada tema- tema seksi yang disukai pembaca saat senggang, ketika mereka bosan dengan berita- berita berat atau judul- judul yang membuat pusing maka viewer akan memilih membaca artikel yang katakanlah inspiratif yang bisa dibaca sambil antri di  bank, duduk di kafe sebuah Mal menunggu anaknya pulang sekolah sambil kongkow- kongkow bersama teman sosialita yang lain.