Saya mempunyai pengalaman menulis sering muncul saat pagi hari, seusai bangun tidur. Ketika suasana masih tenang dan belum banyak kegiatan menulis sangat lancar dilakukan saat hari masih gelap. Sekali duduk bisa langsung selesai satu artikel, cerpen maupun puisi. Artikel bisa terselesaikan meskipun harus duduk sekitar setengah jam sampai satu jama untuk menyelesaikan sekitar 700 sampai 1500 kata.
Melukis atau drawing yang butuh kesabaran konsentrasi tinggi akan lebih nyaman jika sedang tidak diburu oleh pekerjaan yang butuh target. Kenyamanan rasa sangat diperlukan saat melukis sebab jika hati sedang gelisah dan perasaan tidak nyaman melukis hanya menjadi kegiatan sia- sia sebab ide seperti berat muncul dan karya akhirnya hanya menjadi karya mentah tanpa jiwa.
Warna, goresan dan gagasan itu sangat dipengaruhi rasa.
Apakah saya mampu menjawab jika diajukan pertanyaan Bagaimana membagi waktu antara melukis dan menulis? Jujur saya tidak bisa menjawab.Jika saya sedang menggambar konsentrasi saya tentu terkuras habis untuk menggambar. Kegiatan menulis juga butuh konsentrasi. Jadi jika sedang menikmati kegiatan melukis ada kecenderungan mengurangi aktifitas melukis demikian sebaliknya.
Sinergi Melukis dan Menulis
Lalu apa pentingnya membuat artikel tentang sinergi menulis dan melukis atau membuat drawing sendiri. Jika mempunyai tulisan entah cerpen atau artikel yang memerlukan ilustrasi menarik akan lebih istimewa jika ilustrasi bisa dibuat sendiri karena akan menambah nilai tambah dari artikel sendiri. Seperti Kompasianer Robby Gandamana yang sering membuat karya ilustrasi dengan sentuhan karya ilustrasi yang ia buat sendiri. Khrisna Pabichara juga sering membuat tulisan menarik dengan sentuhan ilustrasi atau desain gambar entah dengan desain power point atau visual kreatif yang dibuat sendiri, jauh lebih menarik khan. Dan siapa tahu dari ilustrasi yang dibuat sendiri ada penerbit yang tertarik untuk dibuatkan ilutrasi. Itu sebuah keuntungan ganda bisa menulis juga bisa membuat ilustrasi. Multitalenta khan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H