Musim kemarau  aku meneduh dirantingmu yang meranggas
Dedaunan layu berserakan, seperti hatiku padamu
Hanya batang dan ranting yang tegak berdiri
tak mampu menangkis sinar matahari yang membakar kulit.
Aku teringat beberapa bulan lalu ketika siang menggantang
bersama dedaunan ini kau lindungi aku dari sorot matahari menyilaukan
pun pada panasnya yang membuat kepala pusing
batang gagah dengan dedaunan hijau merimbun.
Berlari- lari kecil mencari peneduh
sementara jiwa- jiwa manusia semakin mengering
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!