Orang kaya berdoa agar kekayaannya terus awet maka ia perlu berdoa dan melakukan pendekatan Tuhan dengan berderma dan rutin berkunjung ke tempat- tempat suci untuk sujud syukur agar hartanya tetap berlimpah dan hidupnya bergelimang rejeki.Â
Ia membangun tempat ibadat, membangun tempat pendidikan, selalu berderma atas segala kelimpahan hidupnya. Salah satu alasan berderma agar kekayaannya tidak menguap dan ia selalu bahagia. Kaya raya dan nanti mati masuk surga.
Orang miskin berdoa agar terlepas dari dari segala penderitaan dan dijauhkan dari kesialan- kesialan hidupnya. Ia memohon dengan tekun agar kemiskinannya segera berakhir, menjadi orang kaya agar iapun bisa berderma dan menjadi penyandang dana untuk membiayai orang- orang miskin seperti dirinya.Â
Yang miskin masih bermimpi dan selalu berharap. Bertahun- tahun berdoa tetapi ia merasa Tuhan diam tidak menolongnya, tidak mengubah rejekinya, tidak mengubah apapun dan tetap miskin, lama- lama ia bosan dan tidak berdoa lagi karena merasa Tuhan tidak menolongnya.
Ada orang miskin kedua yang menyerahkan kehidupannya pada garis nasib, tetapi ia tetap bekerja keras. tidak tergantung pada doa, ia anggap doanya adalah bekerja sesuai dengan kemampuannya. Ia bahagia atas apa yang bisa ia nikmati hari ini.Â
Ia tidak ingin menggugat siapapun atas kemiskinannya, ia bahagia masih bisa tertawa dan bercanda meskipun iapun harus selalu sigap mencari rejeki seberapapun yang ia peroleh.Â
Ia tidak peduli apakah ia masuk surga, atau neraka bila mati, ia hanya menjalani kehidupan, seperti air mengalir.Miskin itu pikiran bukan jiwa. Ia sudah kaya jiwanya bila Tuhan memberi kekayaan ya rejeki baginya tetapi jika Tuhan menggariskan miskin ia tetap beryukur sebab Tuhan tahu batas kemampuan manusia seperti dirinya.
Tuhan dan Kekisruhan Politik Pasca PemiluÂ
Akhir- Akhir ini mungkin Tuhan sangat sibuk memenuhi permintaan manusia. Apalagi di zaman media sosial, Nama Tuhan bisa menjadi viral, sering dibicarakan dan dimanfaatkan. Setiap menghujat atau nyimyir manusia juga menyebut Tuhan.Â
Saat berjuang karena kalah dalam pemilu mereka selalu menyebut Tuhan. Sambil melempar batu, mengumpat kasar dan didoping oleh narkoba dan minuman keras, aparat dihina- hina, fasilitas umum di rusak, warung- warung dijarah dan masih sempat menyebut Tuhan dalam setiap aksinya.Â