Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menjadi Beradab dengan Menjaga Tuturmu, Berbahasa Indonesia yang Santun

14 Mei 2019   08:30 Diperbarui: 14 Mei 2019   10:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari kembalikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Sebagaimana  kau sejenak bermimpi, memberi rasa baru bagi jual- jualan jasa dan semangat bekerja. Tidak kenal lelah mengenalkan bahasa Indonesia, Bahkan Jepang, Perancis, Australia, Amerika mempunyai keinginan untuk mencicipi bahasa nano- nano yang semula lingkupnya hanya kecil.

Ketika pemuda- pemuda yang diharapkan menjadi corong bagi persatuan dan bisa menunjukkan diri kepada dunia bahwa Indonesia tidak goyah hanya oleh provokasi media sosial yang liar. Bahasa Indonesia bisa menjadi demikian kuat karena kekayaan bahasanya dan pengaruhnya terhadap integritas bangsa. Aneh jika banyak yang malah berkiblat pada barat, pada  Timur Tengah sehingga bahasa Indonesia hanyalah sebagai bahasa makian.

Lihat Srilanka, India, Pakistan dan negara- negara dengan ragam bahasa tidak mempunyai kekuatan mempersatukan masyarakatnya karena tidak ada bahasa persatuan. Indonesia sudah mempunyai bahasa persatuan jauh sebelum Indonesia merdeka.

Santun Berbahasa Cermin Budaya Bangsa

Jika kau bicara penggal memenggal mengapa telunjuk menunjuk simbol negara. Bukankah simbol negara dilindungi, sebagai warga negara yang baik harus melindungi pemikiran anda sekarang. Untuk apa puasa dan rajin. Mari rajin pelototi lembaran kertas demi kertas berisi pengetahuan, psikologi, literasi yang membuka wawasan satu persatu.

Satu kunci utama lestarinya bahasa adalah ketertarikan membaca dan kemudian menuliskan ide- ide dari buku, novel, kumpulan puisi dan konsistensinya menggunakan bahasa, harga dirimu kau junjung. Kunci  Kekuatan bangsa salah satunya karena adanya bahasa persatuan. Indonesia sudah memilikinya. Jangan sampai disalahgunakan untuk memaki dan melecehkan simbol simbol negara. Salam Damai.

(Terinspirasi dari UKBI: Ujian Kompetensi Bahasa Indonesia, 13 Mei 2019 di Lembaga Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia dan Satra Jl. Daksinapati BaraIV, Rawamangun, Jakarta Timur. UBKI antara lain mengukur tingkat penguasaan penutur Bahasa Indonesia seperti halnya tes TOEFEL untuk bahasa Inggris, Wartawan. ASN, Diplomat, Pegawai Bank. Guru perlu mengukur tingkat penguasaan bahasa dengan mengikuti UKBI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun