Mari kembalikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Sebagaimana  kau sejenak bermimpi, memberi rasa baru bagi jual- jualan jasa dan semangat bekerja. Tidak kenal lelah mengenalkan bahasa Indonesia, Bahkan Jepang, Perancis, Australia, Amerika mempunyai keinginan untuk mencicipi bahasa nano- nano yang semula lingkupnya hanya kecil.
Ketika pemuda- pemuda yang diharapkan menjadi corong bagi persatuan dan bisa menunjukkan diri kepada dunia bahwa Indonesia tidak goyah hanya oleh provokasi media sosial yang liar. Bahasa Indonesia bisa menjadi demikian kuat karena kekayaan bahasanya dan pengaruhnya terhadap integritas bangsa. Aneh jika banyak yang malah berkiblat pada barat, pada  Timur Tengah sehingga bahasa Indonesia hanyalah sebagai bahasa makian.
Lihat Srilanka, India, Pakistan dan negara- negara dengan ragam bahasa tidak mempunyai kekuatan mempersatukan masyarakatnya karena tidak ada bahasa persatuan. Indonesia sudah mempunyai bahasa persatuan jauh sebelum Indonesia merdeka.
Santun Berbahasa Cermin Budaya Bangsa
Jika kau bicara penggal memenggal mengapa telunjuk menunjuk simbol negara. Bukankah simbol negara dilindungi, sebagai warga negara yang baik harus melindungi pemikiran anda sekarang. Untuk apa puasa dan rajin. Mari rajin pelototi lembaran kertas demi kertas berisi pengetahuan, psikologi, literasi yang membuka wawasan satu persatu.
Satu kunci utama lestarinya bahasa adalah ketertarikan membaca dan kemudian menuliskan ide- ide dari buku, novel, kumpulan puisi dan konsistensinya menggunakan bahasa, harga dirimu kau junjung. Kunci  Kekuatan bangsa salah satunya karena adanya bahasa persatuan. Indonesia sudah memilikinya. Jangan sampai disalahgunakan untuk memaki dan melecehkan simbol simbol negara. Salam Damai.
(Terinspirasi dari UKBI: Ujian Kompetensi Bahasa Indonesia, 13 Mei 2019 di Lembaga Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia dan Satra Jl. Daksinapati BaraIV, Rawamangun, Jakarta Timur. UBKI antara lain mengukur tingkat penguasaan penutur Bahasa Indonesia seperti halnya tes TOEFEL untuk bahasa Inggris, Wartawan. ASN, Diplomat, Pegawai Bank. Guru perlu mengukur tingkat penguasaan bahasa dengan mengikuti UKBI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H