Dalam letupan letupan pemikiran saya menulis itu sebuah cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir, belajar percaya diri, belajar yakin bahwa menulis adalah sebuah passion yang pas, meskipun keseharian profesi saya tetaplah seorang guru. Kadang saya merasa prihatin dengan orasi- orasi menggelegar tetapi berakhir membosankan karena tanpa naskah, sinopsis dan panduan tulisan pidato semenarik apapun akan berpotensi keluar jalur dan akhirnya hanya pidato berapi- api tetapi kosong tidak berisi, Sekali lagi hanya sebagai muntahan kata- kata saja. Sebagai intermezzo dari gelontoran kata- kata yang tertuang dalam tulisan saya kali ini.
Kiat- kiat tentang menulis sudah puluhan bahkan ratusan. Sayapun sudah puluhan kali  menulis tentang seputar dunia tulis menulis, tetapi rasanya selalu ada cerita baru, ide baru, kata- kata baru. Mengapa karena tidak ada batasan dalam menulis. Apalagi dengan semangat membaca yang sama kuatnya, serta pengalaman melakukan perjalanan, berbincang dengan teman, saudara, sesame penulis, penulis senior.
Gagasan itu tidak pernah padam karena jutaan ide masih ada di depan mata. Intinya menulis adalah menyusun parsel- parsel yang berceceran, merunutkan pikiran dan mengorganisir pikiran untuk lebih fokus pada tujuan. Semula menulis mungkin sekdar memuntahkan kata- kata, tetapi seiring berjalnnya waktu, kebiasaan, rutinitas, konsistensi akan membawa manusia untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah profesi menjanjikan. Kuncinya menulis, menulis dan menulis. Tidak lupa membaca juga. Salam Literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H