Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara "Tokcer" Belajar dengan Menulis

30 Desember 2018   22:17 Diperbarui: 31 Desember 2018   06:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis, salah satu cara terbaik meningkatkan semangat belajar (pixabay.com)

Sepertinya aneh ya membuat judul seperti di atas cara  belajar belajar terbaik dengan menulis. Sekilas memang aneh tetapi bagi saya untuk meningkatkan kualitas diri yang terbaik adalah dengan menulis. Alasan pertama jelas orang yang tertarik pada dunia tulis menulis itu adalah mereka yang berawal dari gemar membaca. Tanpa membaca bagaimana orang bisa termotivasi menulis. 

Dari bacaan- bacaan ringan di koran, bacaan- bacaan di perpustakaan dan hasil tulisan di majalah, tabloid platform blog seseorang mulai merasa bahwa membaca tulisan orang apalagi mereka yang berkecimpung dalam dunia penerbitan mau tidak mau harus mencintai membaca dan kemudian berimbas pada rasa penasaran ingin menulis seperti pengarang/penulis yang sudah sukses.

Serasa kosong Pikiran tanpa Membaca

Saya pernah merasa ketinggalan pengetahuan ketika sama sekali jarang membaca. Serasa ada yang kurang tanpa membaca. Sehari terasa lama sekali. Kadang bengong dan bingung jika sepi memagut, lalu apapun bacaan yang tersedia dibaca.

salah satu melatih kemampuan mbelajr dan menulis adalah membaca (dokumen pribadi)
salah satu melatih kemampuan mbelajr dan menulis adalah membaca (dokumen pribadi)
 Dulu sebelum ada HP dan peralatan handphone pintar saya selalu beli bacaan entah di gramedia atau di koran eceran pinggir jalan. Setiap minggu selalu membeli koran paling tidak tiga koran. 

Sepertinya aneh di mata orang, beli koran sampai tiga,masa bodo! Minat bacaan saya di Cerpen Minggu, puisi dan prosa serta kolom. Rasanya menarik membaca tulisan dari kolom bola misalnya yang sering ditulis oleh Romo Sindhunata, atau kolom bola Sumohadi Marsis. Kolom budaya yang ditulis oleh Radhar Panca Dahana, Seno Gumira Ajidarma, Jean Cuteau, dan sederet penulis yang menginspirasi. 

Membaca tulisan- tulisan penulis terkenal itu membuat saya tertarik untuk menulis. Jadi menurut saya pintu gerbang untuk menyukai aktifitas tulis menulis adalah membaca. Dari membaca seseorang kemudian penasaran ingin menulis. Dari kesukaan menulis meningkat pengin menjadi editor dan penerbit, pembicara. Motivator yang ingin memberi sumbangan siapa saja yang tertarik menulis dengan cara tutorial kepada peminat dunia tulis menulis.

Seorang penulis tentu tidak akan menghentikan pencarian ilmu sebab tanpa kesukaan membaca dan rasa penasaran untuk berusaha meningkatkan pengetahuan seorang penulis tidak akan berkembang.

Menulis, Membaca dan Belajar Selalu Bekerja Sama tidak Terpisahkan

Tidak gemar membaca? lupakan saja cerita anda ingin bercita- cita menjadi penulis. Seorang penulis yang tidak pernah membaca akan banyak membuat kesalahan terutama dengan validitas sumber pengetahuan. 

Menulis itu butuh data, butuh masukan berharga dari orang- orang terdekat, butuh semangat kebangkitan seseorang untuk yakin pada "passion"nya tentunya dengan membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun