Menonton Adegan Kekerasan Anak- Anak Perlu didampingi Orang Tua
Perempuan yang sedang luka parah itu akhirnya ditolong dan dibaringkan ke meja di rumah dinasnya. Adegan masih terasa wajar ketika pria penjaga mercusuar berusaha menolong perempuan cantik yang terluka. Adegan mulai ramai dan seru ketika perempuan itu sadar dan melihat seorang laki- laki asing di dekatnya. Ketika melihat televisi perempuan itu mengamuk dan melemparinya dengan trisula senjatanya. Selanjutnya adegan romantis muncul ketika perempuan penghuni Laut Atlantis itu mulai jatuh cinta pada penjaga mercusuar. Akhirnya mereka hidup bersama dan mendapatkan seorang anak bernama Arthur.
Ternyata kehidupan damainya tiba- tiba terusik ketika makhluk laut berbentuk robot datang mengobrak- abrik rumahnya dan memaksa Atalana balik lagi ke kerajaan laut untuk menghindari konfik yang membahayakan suaminya dan anaknya. Ia meninggalkan ayah dan anak itu dan berjanji suat saat kembali.Adegan kemudian melompat ke Kerajaan bawah laut.
Konflikpun berkembang dan adegan- adegan perkelahian tidak terhindar. Â Itulah sekilas cerita tentang "Aquaman" jika tertarik segera tonton agar anda bisa menuntaskan rasa penasarannya.
Saya yang semula hanya berniat mengantarkan anak dan keponakan mengisi liburan Akhir tahun setelah hampir selama seminggu mengurung diri belajar dan mengikuti ujian PAS(Penilaian Akhir Semester) akhirnya menikmati juga adegan per adegan. Untuk sebuah hiburan Aquaman cukup luar- biasa.
Tetapi adegan- adegan kekerasan itu memang seharusnya belum boleh ditonton oleh anak dibawah umur 13 tahun. Adegan ciuman roman itu tentu mengagetkan anak- anak yang masih dibawah umur. Orang tua dalam hal ini harus mendampingi anak dan menjelaskan adegan demi adegan supaya mereka tidak mempunyai persepsi lain selain hanya sebagai hiburan semata.
Setelah pulang penonton terutama ABG dan anak -- anak tidak perlu mempraktekkan adegan perkelahian dalam menyelesaikan masalah dengan saudara dan temannya.
Sebab secara alam bawah sadar kadang imajinasi penonton dibawa ketika menyaksikan film bergenre laga. Action sehingga muncul perasaan ingin mencoba adegan perkelahian. Dengan melihat adegan perkelahian penonton serasa kepingin mempraktekkan di dunia nyata. Wooow jangan. Jangan sampai juga melihat perkelahian anggota DPR di ruang Sidang....hahaha tambah ngelantur...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H