Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gundah Messi di Awal Peperangan

17 Juni 2018   14:49 Diperbarui: 17 Juni 2018   14:57 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Twitter/FIFAWorldCup)

Kaki Messi tampak ragu ketika memandang bola di depannya. Ia diberi kesempatan untuk menjadi algojo penalti. Semua mata memandang bola yang masih tegar di titik putih. Bola akan segera melayang menuju gawang Islandia. Jutaan pasang mata penggemar Messi dan sinisme para hattersnya tampaknya saling berebut. Harapan besar mengawali debut Piala Dunia 2018 yang mungkin menjadi perlehalan internasional terakhirnya.

Besar harapan skuad Argentina terhadap kaki ajaib Messi ternyata tidak terkabulkan. Tendangan masih bisa ditepis oleh kiper Islandia Hannes Thor  Halldorsson tampak raut muka kecewa terpancar di wajah Messi. Ia yang dijuluki Messiah sang Penyelamat tidak bisa memenuhi harapan besar pendukungnya. Segera caci maki meluncur dan komentar komentar miring tidak terhentikan ketika Argentina hanya berbagi imbang dengan Islandia. 

Perancis bisa menang berkat Pogba, Spanyol harus menahan kecewa ketika berbagi skor dengan Portugal "adik"nya. Tetapi yang bersorak adalah Ronaldo karena ia menyumbang tiga goal meskipun harus imbang dengan Spanyol. Suasananya jelas berbeda. Portugal menghadapi tim dengan bertabur piala, pengalaman menjadi Juara Dunia dan skuad bertabur bintang, sedangkan Portugal yang ada  hanyalah sang Mega Bintang Cristiano Ronaldo.

Sampai sekarang Messi mungkin belum bisa pulas tidurnya, ia masih terbayang-bayang pada pinaltinya yang gagal. Seharusnya ia sudah bermimpi indah seandainya pinaltinya bisa menembus gawang Islandia yang pemainnya mempunyai nama yang mirip- mirip. Penyesalan memang datangnya belakangan tidak usah disesali, ini bisa menjadi pembelajaran atas kegagalan pertama, masih banyak pertandingan selanjutnya, tenang akan melaju sampai batas tenaga tersisa. Akan allout dan berjuang demi kemegahan sepak bola yang sudah tercatat sejarah kala diantar Maradona menjuarai Piala Dunia sekitar 32 tahun lalu.

"Kaki saya masih bisa memberikan persembahan terbaik untuk negeriku. Jangan khawatir, perjalanan masih panjang dan doa kalian yang kami harapkan untuk pertandingan selanjutnya."Demikian mungkin kata hati Lionel Messi.

Pemain peraih julukan Pemain sepak bola terbaik sejagad 5 kali sama dengan yang diraih oleh Cristiano Ronaldo. Messi adalah manusia bertalenta sepakbola yang bisa meliuk liuk. Bolanya seperti menempel di kakinya. Ia bisa melewati hadangan lawan dengan kaki yang menari- nari, dan akhirnya ketika ia bisa menikmati permainan sangat susah pemain lawan menghentikan. Tetapi pada dasarnya ia adalah manusia, bukan tuhan, bukan dewa yang sempurna. Sesekali ia terkena perundungan, kesialan, ketidakberuntungan.

Apapun bola itu bulat, bila kemarin ia bermain buruk bukan berarti pertandingan selanjutnya juga buruk, ia akan bangkit memberikan tontonan indah sepak bola yang hanya bisa dilihat 4 tahun sekali. Ia tidak sedang bersaing dengan pemain bintang lain semisal Ronaldo atau Mohammed Salah. Ia sedang berperang melawan diri sendiri. Anjing menggongong kafilah berlari, nasib atau keberuntungan itu ada ditangannya. Ia yakin akan bangkit dan membuktikan bahwa dirinya masih ada.

Ia bukan sedang bersaing dengan sosok lain ia sedang bergulat dengan keyakinan diri. Dan yang bisa meyakinkan dirinya adalah kepercayaan besar dari rakyat Argentina, dari penggemarnya. Berikan semangat hanya itu karena dengan membangkitkan keyakinan diri ia bisa berlari laksana kijang, meliuk-liuk bagai tupai yang sedang menyusuri ranting - ranting, dedaunan melompat dari pohon tinggi ke pohon yang lebih rendah dengan amat gesit.

Ikuti saja perhelatan Piala Dunia dengan riang gembira sambil makan camilan . Sepak bola adalah permainan olah raga yang paling mengasyikkan. Permainan yang bisa membangkitkan adrenalin, memberikan imajinasi-imajinasi pada para penulis dengan membuat prediksi, prakiraan permainan atau menebak siapa saja pemain utama yang diturunkan. Penulis bisa menari- nari dengan bahasa tulisan polos, lugas, feature, menghentak hentak hingga menimbulkan emosi membuncah.

Sepak bola membuat banyak orang melupakan sejenak pergulatan politik yang tidak pernah surut kehidupan yang kembang kempis karena usaha yang sedang seret. Ada saja aksi politisi untuk saling baku hantam ideologi dan memainkan isu-isu yang membikin hati resah dan kepala berdenyut-denyut saking kesal dan emosi.

Sepak bola telah menyedot perhatian jutaan pandemennya untuk bicara tentang permainan tim dari negara-negara yang bertanding setelah lolos dari lubang jarum maut dengan mengalahkan negara lain. Belanda, Italia, boleh saja menangis merenungi nasib tidak lolos ke Rusia, Tetapi Mesir, Islandia, Inggris, Perancis, Argentina, Jerman, Portugal, Belgia, Spanyol, Rusia, Cekoslovakia, Australia, dan masih banyak negara lainnya tentu berharap lolos sampai ke final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun