Penulis melihat perkembangan politik sekarang itu sudah mencapai titik jenuh. Masyarakat telah apatis terhadap trik-trik dan atraksi politik yang ditunjukkan wakil rakyat dan petinggi partai. Sementara korupsi masih susah ditanggulangi, oposisi terus gencar melakukan  kampanye hitam dengan berbagai cara. Â
Menyaksikan manuver politik oposan rasanya susah mempercayai apakah mereka bisa memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
Jika mereka terus menyerang dan melupakan sifat sportivitas yang seharusnya dimiliki negarawan, rasanya tinggal menunggu waktu di mana politik akan menghancurkan masa depan negeri ini.
Penulis kembali teringat pada sejarah Singasari, Majapahit, Mataram dan kebanyakan kerajaan-kerajaan di nusantara yang saling tikam, saling membunuh antar saudara sendiri untuk berebut kekuasaan. Boleh jadi beberapa puluh tahun ke depan Negara ini akan terbelah-belah menjadi negara negara kecil semacam Uni Soviet atau di negara-negara Eropa Timur lainnya.
Semoga Pemerintah yang akan datang bisa merajut kembali kain-kain yang tersobek-sobek akibat konflik antar saudara. Jangan sampai Nusantara ini terjebak konflik berkepanjangan yang mengancam perdamaian.
Semoga Iklim politik semakin kondusif sehingga masyarakat bisa konsentrasi bekerja untuk kesejahteraan keluarga dan ketenangan bangsa menghadapi persaingan sengit antar negara dalam memajukan perekonomiannya.
Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H