Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Anies Sandi Mengembalikan Jakarta

15 Januari 2018   14:38 Diperbarui: 15 Januari 2018   15:15 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah di atas gunungan sampah. Ini Jakarta yang asli?(dokumen pribadi)

Memang dilematis sebagai pemimpin. Jika ingin dicintai maka segala perilakunya harus santun, murah senyum dan jarang marah. Jangan coba-coba memaki dan berkata-kata kasar meskipun itu ditujukan pada penjahat dan pelanggar hukum. 

Warga yang masih mencari bentuk jati - diri tentu lebih bahagia jika tidak banyak aturan sehingga pendatang, preman, pemalak, copet, maling bisa mendapatkan kesempatan sama untuk mendapat rejeki. Kalau aturan ketat ditegakkan, hukum diperketat yang senang tentu hanya orang yang biasa berdisiplin, yang sudah pernah mengecap atau stay tinggal di kota yang rewel dalam peraturan- peraturan yang harus ditaati warganya. 

Boleh jadi pak ogah, pengemis, penganggur yang tidak biasa bekerja keras gigit jari karena disamping peraturan ketat, kesempatan bermalas-malasan hampir mustahil terjadi. Dan yang diuntungkan adalah orang-orang dengan etnis tertentu yang lebih larut dalam kerja mencari rejeki daripada runtang-runtung ikut demo yang hanya sekedar mendapat nasi bungkus dan segelas air mineral.

Konsep Bahagia Warganya Semrawut Kotanya

Sekarang boleh jadi transportasi masa lalu seperti becak, andong, bajai, bemo tengah siap-siap untuk bernostalgia. Jakarta siap menyambut masa lalu, Jakarta akan ramah kembali pada preman dan pemalak, mafia. Pelacuran boleh jadi menghilang di hotel-hotel karena sejumlah ormas tentu tidak tinggal diam bila ada kemaksiatan, tapi tidak ada jaminan perempuan mendapat kehormatan di mata lelaki, boleh jadi perempuan akan lebih terlecehkan dengan adanya peraturan untuk membolehkan Lelaki menikah dengan dua bahkan 4 istri sekaligus.

Pemimpin galak dan kasar  dan jujur ternyata hanyalah sebuah dongeng. Seperti mimpi pernah memiliki pemimpin yang amat peduli dengan masyarakatnya sampai-sampai ia harus merelakan diri menerima perlakuan rasis warganya sendiri yang mengukur moral menurut bajunya sendiri. 

Masyarakat Jakarta ternyata masih lebih suka hidup semrawut, penuh perjuangan menerobos kemacetan akibat banyaknya parkir liar di pinggir jalan dan lapak-lapak PKL yang menjajah kemerdekaan pejalan kaki. Jutaan motor masih akan merajai jalanan, bahkan dulu jalan protokol yang steril oleh lalu lalang  motor kembali  riuh dengan manuver motor yang seperti raja jalanan, berkelok-kelok menghindari lubang ,menyalib dengan akrobatik dan kalau perlu masuk ke pedestrian jika dirasa jalan sudah penuh.

Bagaimana Jakarta masa depan?

Rasanya Jakarta seperti kota percobaan oleh setiap pemimpin yang sedang  berkuasa.Di negara lain konsep kota metropolitan bisa jadi telah terencana berabad- abad, sehingga siapapun pemimpinnya tidak bisa begitu saja mengubah tata kota, payung hukum, serta peraturan lainnya yang tidak boleh dilanggar. karena Ibu kota negara itu adalah icon negara tolok ukur kehidupan sebuah negara maju atau tidak. 

Jakarta ternyata pemimpinnya bisa mengacak-acak peraturan menurut konsep sebagai pemimpin yang terpilih dari pemilihan umum langsung. karena merasa mendapat mandat rakyat ia bisa menerobos peraturan-peraturan yang sudah bagus dikondisikan  dengan pesanan teman, garis partai dan latar belakang religi. 

Penulis menjadi ragu bagaimana Jakarta di masa depan jika setiap pemimpinnya merasa berkuasa untuk mengubah undang-undang, kebijakan publik, master plan hanya untuk meyakinkan rakyatnya bahwa ialah pemimpin yang dipuja rakyatnya karena selalu menurut kemauan rakyat dan dikenang selama memimpin ibu kota, membahagiakan warganya meskipun kota semrawut. bagaimana pilih yang semrawut tapi bahagia ataukah pilih teratur tapi harus kerja keras agar Jakarta bisa bersaing dengan kota modern lainnya sebagai kota bersih, rapi, transportasi publik nyaman terintregrasi, pejalan kaki bebas melangkah tanpa takut tersenggol kendaraan bermotor dan  masyarakatnya disiplin, preman tidak berkeliaran menakut-nakuti warga. Pilihan ada di tangan anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun