Sekelompok seniman (31) lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nama MJK (Malam Jumat Kliwon ) berpameran di Bentara  Budaya Jakarta (BBJ), Rabu 13 Desember 2017.Â
Pameran dibuka oleh Aktris Indonesia Widyawati pada pukul 19.30 depan Rumah Kudus dengan suasana remang. Widyawati istri dari aktor Almarhum Sophan Sophian tampak antusias membuka pameran meskipun sebetulnya sedang tidak enak badan. Pembukaan juga dihibur oleh penampilan musikus dari UNJ dengan alat musik Cello dan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono(kepada Istriku). Pameran  bertema "TULANG RUSUK".
Makna tulang rusuk secara kiasan adalah pendamping  yang keberadaannya sangat penting bagi laki-laki. Sebagaimana tulang rusuk untuk melindungi organ-organ penting  seperti paru-paru, jantung (organ). Keberadaan organ vital amat penting untuk memberi keseimbangan  bagi kaum pria/laki-laki yang egonya tinggi.
Dalam synopsis pameran Tulang rusuk dijabarkan  bahwa tulang rusuk  diartikan "sebagai pelindung atau dimaknai sebagai wanita. Seniman meskipunterlihat slengekan, bergaya bebas dan seringkali  bercanda  mempunyai pola pemikiran  luas dalam mengolah" rasa" jiwanya. Mereka ingin mengartikan tulang rusuk lebih luas.
Wanita/ pendamping memegang peran penting untuk melindungi kepentingan laki-laki. 31 seniman itu memaknai tulang rusuk  sebagai aku adalah cara mengenali keluasan hidup, mengasah pemikiran dan perasaan.
Mereka (seniman MJK) membagi tulang rusuk sebagai AKU, KEBERADAAN dan HUBUNGAN.  Dengan tema  seperti itu mereka ingin menghargai pendamping untuk  menyempurnakan pekerjaan dan karya mereka.
Sejarah MJK pada pertemuan rutin untuk bermain futsal bersama. Dan kebetulan dilakukan ada kamis malam. Mengapa jumat kliwon  karena Malam  jumat kliwon itu bagi kehidupan jawa amat sakral, Maka ketika meresmikan kelompoknya dengan tema jumat kliwon diharapnya menjadi peristiwa skral untuk melaanjutkan aktifitas berkesenian. Sedangkan kelompok futsal  tersebut bernama "Lalu Dua" (L2).
Penulis meraba makna dari lukisan itu adalah kritik sosial sedangkan bagi senimannya sendiri mengatakn lukisan itu sebagai simbol komunikasi suami istri.  Kebetulan istri Joni Antara bersio Babi maka ia mencoba  berempati  dengan memberi simbol lukisan Babi pada istrinya dalam pemaknaannya tentang tulang rusuk. Yang unik dari lukisan Joni antara adalah tekstur lukisan itu. Dengan teknik plotot putar Joni menghasilkan efek tekstur unik seperti yang sering  terdapat di keset karet.
wawancarai adalah Tjokorda  Bagus Wriatmaja (Coky). Yang melukis Embrio. Coky melukis dengan gaya khas Bali. Genrenya lebih ke abtrak. Proses embrio digambarkannya dalam kotak-kotak dan warna-warna spontan ekspresif. Embrio mengingatkan penulis pada ibu yang mengandung bayi samapi melahirkannya. Coky mungkin ingin menggaris bawahi bahwa tulang rusuk laki-laki itulah yang mampu memelihara embrio itu sampai kemudian lahir dari garba istri dan akhirnya menjadi anak.
Refijon (The Next Generation) amat mengagumi sosok Widyawati. Sepasang suami istri yang aktif di film sejak sekitar  1970 an  dan menjadi  sosok menginspirasi tentang eratnya hubungan suami istri sampai dipisahkan oleh kematian.
Dijaman budaya kawin cerai di kalangan artis sosok Widayawati dan Sophan Sophian adalah perkecualian. Mereka selalu mengucapkan cinta di mana dan kapanpun , maka  dari itu MJK yakin sosok Widyawatilah yang cocok untuk membuka pameran  "Tulang Rusuk".