Â
Salah satu maestro yang bisa disejajarkan dengan Raden Saleh adalah Basoeki Abdullah. Pelukis flamboyan tersebut mewariskan lukisan-lukisan beraliran naturalisme. Banyak kepala negara yang telah dilukis oleh Basoeki Abdullah. Jejak lukisannya sebagian bisa dilihat di museumnya di  Jl. Keuangan Raya no 19 Cilandak  Barat, Jakarta Selatan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Menurut Ir. Ciputra (kolektor lukisan ) Lukisan Basoeki Abdullah mengandung cinta yang dalam. Goresan-goresannya memberi sentuhan beda dibandingkan dengan pelukis lain yang mempunyai aliran serupa. Lukisannya banyak dikoleksi oleh Soekarno, Bhumibol Adulyadej, obyeknya antara lain Ratu Sirikit, Dewi Soekarno, Imelda Marcos dengan penggambaran wanita molek.
Berbagai pernak-pernik milik pelukis cucu Wahidin Sudirohusodo itu dapat dilihat di Museumnya yang baru dipugar. Setelah renovasi berbagai event kegiatan budaya diselenggarakan termasuk menggelar pameran seni, workshop, seminar, kajian penelitian, dan serangkaian kegiatan lainnya.
Basoeki Abdullah boleh dikatakan adalah pejuang yang bergerak dalam bidang kebudayaan. Dengan tampilnya pelukis ini di gelaran seni dunia, Basoeki boleh dikatakan ikut mengharumkan nama bangsa. Kadar nasionalisme seseorang tidak hanya diukur bagaimana ia berjuang dalam bentuk fisik saja seperti pahlawan yang gugur di medan laga, tapi memperjuangkan persamaan hak, kesejajaran dengan bangsa lain khususnya penjajah adalah bentuk perjuangan tersendiri.Â
Basoeki melalui keahliannya dalam seni rupa juga ingin menunjukan bahwa ia bisa berperan lebih untuk mengharumkan nama bangsa bukan hanya bekerja sebagai kuli tapi mampu menunjukkan diri bahwa keahliannya mampu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia.
Indonesia perlu lebih banyak museum untuk menambah kekuatan pengarsipan warisan kebudayaan baik yang bersifat tangible (yang tersentuh ), maupun intangible (yang tak tersentuh) agar karya budaya bangsa mudah dilacak dan direktori sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan. Kepedulian masyarakat akan fungsi museum akan menyumbang banyak pengetahuan khususnya warisan karya dari para seniman.Â
Museum Basoeki Abdullah akan lebih bererti jika ke depannya museum itu membawa semangat berbagi, semangat menularkan kemampuan dalam bidang seni agar kesenian terus berkembang dan jaya hingga menumbuhkan kebanggaan tersendiri pada masyarakat. Anak -- anak zaman sekarang (istilah populernya adalah Kids Zaman Now) harus mulai mencintai kebudayaan sendiri, sebab jika bangga pada budaya sendiri lama-lama akan menghasilkan karya yang berkualitas dan penuh totalitas.
Lukisan Basoeki menurut Kolektor seni Ir. Ciputra menunjukkan betapa besar cintanya pada dunia yang membesarkannya yaitu seni lukis. Semoga rakyat dan bangsa Indonesia perlu menghargai karya para seniman. Pemalsuan tidak perlu terjadi jika  ada kesadaran untuk mencintai kesenian dengan tidak membajak karya orang lain atau memalsukan lukisan  seniman yang sesungguhnya berharga mahal.Â
Agung Hujatnikajenong memandang Indonesia belum mempunyai kultur pengarsipan yang baik apalagi belum ada kerjasama antar lembaga terkait untuk membuat pengarsipan benda --benda berharga atau warisan kebudayaan bangsa seperti contohnya yang otentik adalah lukisan. Agung menekankan bahwa arsip adalah bukti otentisitas sehingga meminimalisir pemalsuan. Tanpa pengarsipan yang baik maka peristiwa pemalsuan lukisan akan terus berulang -- ulang.