Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Basuki Abdullah dan Lukisan Penuh Cinta

1 November 2017   12:02 Diperbarui: 1 November 2017   18:26 3067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Basoeki Abdullah (dokumen Pribadi )

 

Salah satu maestro yang bisa disejajarkan dengan Raden Saleh adalah Basoeki Abdullah. Pelukis flamboyan tersebut mewariskan lukisan-lukisan beraliran naturalisme. Banyak kepala negara yang telah dilukis oleh Basoeki Abdullah. Jejak lukisannya sebagian bisa dilihat di museumnya di  Jl. Keuangan Raya no 19 Cilandak  Barat, Jakarta Selatan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Menurut Ir. Ciputra (kolektor lukisan ) Lukisan Basoeki Abdullah mengandung cinta yang dalam. Goresan-goresannya memberi sentuhan beda dibandingkan dengan pelukis lain yang mempunyai aliran serupa. Lukisannya banyak dikoleksi oleh Soekarno, Bhumibol Adulyadej, obyeknya antara lain Ratu Sirikit, Dewi Soekarno, Imelda Marcos dengan penggambaran wanita molek.

Salah satu ruangan di Museum (dokumen penulis )
Salah satu ruangan di Museum (dokumen penulis )
Museum Basoeki Abdullah semula adalah tempat tinggal pelukis yang mengenyam pendidikan Belanda. Setelah meninggal tahun 1993 karena peristiwa perampokan oleh ahli warisnya rumah kemudian dihibahkan ke pemerintah dan kemudian dijadikan museum kebudayaan yaitu Museum Basoeki Abdullah.

Berbagai pernak-pernik milik pelukis cucu Wahidin Sudirohusodo itu dapat dilihat di Museumnya yang baru dipugar. Setelah renovasi berbagai event kegiatan budaya diselenggarakan termasuk menggelar pameran seni, workshop, seminar, kajian penelitian, dan serangkaian kegiatan lainnya.

Basoeki Abdullah boleh dikatakan adalah pejuang yang bergerak dalam bidang kebudayaan. Dengan tampilnya pelukis ini di gelaran seni dunia, Basoeki boleh dikatakan ikut mengharumkan nama bangsa. Kadar nasionalisme seseorang tidak hanya diukur bagaimana ia berjuang dalam bentuk fisik saja seperti pahlawan yang gugur di medan laga, tapi memperjuangkan persamaan hak, kesejajaran dengan bangsa lain khususnya penjajah adalah bentuk perjuangan tersendiri. 

Basoeki melalui keahliannya dalam seni rupa juga ingin menunjukan bahwa ia bisa berperan lebih untuk mengharumkan nama bangsa bukan hanya bekerja sebagai kuli tapi mampu menunjukkan diri bahwa keahliannya mampu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia.

Lukisan Ratu Yuliana yang terpajang di Museum (dokumen penulis )
Lukisan Ratu Yuliana yang terpajang di Museum (dokumen penulis )
Lukisan yang terkenal dan dipajang di Istana antara lain lukisan Pangeran Diponegoro. Di samping lukisan Pangeran Diponegoro lukisan Basoeki lainnya yang dikoleksi istana antara lain Nyai Roro Kidul, Perang Antareja dan Gatotkaca. Dalam sejarah seni Indonesia lukisan Basoeki Abdullah termasuk lukisan dengan kategori mooi indie. Mooi Indie menggambarkan keindahan alam dan keindahan pesona makhluk hidup dan alam semesta dalam karya lukis .

Indonesia perlu lebih banyak museum untuk menambah kekuatan pengarsipan warisan kebudayaan baik yang bersifat tangible (yang tersentuh ), maupun intangible (yang tak tersentuh) agar karya budaya bangsa mudah dilacak dan direktori sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan. Kepedulian masyarakat akan fungsi museum akan menyumbang banyak pengetahuan khususnya warisan karya dari para seniman. 

Museum Basoeki Abdullah akan lebih bererti jika ke depannya museum itu membawa semangat berbagi, semangat menularkan kemampuan dalam bidang seni agar kesenian terus berkembang dan jaya hingga menumbuhkan kebanggaan tersendiri pada masyarakat. Anak -- anak zaman sekarang (istilah populernya adalah Kids Zaman Now) harus mulai mencintai kebudayaan sendiri, sebab jika bangga pada budaya sendiri lama-lama akan menghasilkan karya yang berkualitas dan penuh totalitas.

Lukisan Basoeki menurut Kolektor seni Ir. Ciputra menunjukkan betapa besar cintanya pada dunia yang membesarkannya yaitu seni lukis. Semoga rakyat dan bangsa Indonesia perlu menghargai karya para seniman. Pemalsuan tidak perlu terjadi jika  ada kesadaran untuk mencintai kesenian dengan tidak membajak karya orang lain atau memalsukan lukisan  seniman yang sesungguhnya berharga mahal. 

Agung Hujatnikajenong memandang Indonesia belum mempunyai kultur pengarsipan yang baik apalagi belum ada kerjasama antar lembaga terkait untuk membuat pengarsipan benda --benda berharga atau warisan kebudayaan bangsa seperti contohnya yang otentik adalah lukisan. Agung menekankan bahwa arsip adalah bukti otentisitas sehingga meminimalisir pemalsuan. Tanpa pengarsipan yang baik maka peristiwa pemalsuan lukisan akan terus berulang -- ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun