Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Diam dan Menulis ”Solusi Efektif Meredam Amarah”

24 Mei 2016   07:31 Diperbarui: 24 Mei 2016   17:30 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - menulis untuk meredam emosi. (Shutterstock)

2. Mempercepat proses penuaan

Hormon stres  yang meningkat menyebabkan penuaan pada kulit tubuh manusia dan menyebabkan kulit menjadi berkerut. Dalam keadaan marah ada sekitar 43 otot di tubuh yang akan bekerja beda dengan saat tersenyum yang hanya merangsang sekitar 14 otot untuk melengkungkan bibir.

3. Mempercepat kematian

Munculnya kemarahan menyebabkan otot-otot, darah, sel-sel, otak bekerja lebih keras. Jika manusia terus dipenuhi dengan kemarahan, ketegangan otot, jantung yang sering berdebar, darah yang bergerak cepat akan menyebabkan laju jantung tidak stabil, otot-otot gampang terkontraksi, dan otak bergerak cepat untuk merangsang fungsi motorik lainnya. Hal ini tentu akan mengganggu metabolisme tubuh. Jika sering marah tentu akan menyebabkan penyakit hipertensi muncul dan jantung yang dipaksa kerja keras tiba-tiba ngambek, tentu akan sangat berisiko kematian mendadak.

4. Mengganggu keharmonisan rumah tangga

Jika sering marah-marah seperti yang pernah saya tuturkan pada paragraf awal tentu akan berpengaruh pada keutuhan rumah tangga. Apalagi kemarahan disertai dengan kekerasan. Jika  kemarahan berlangsung rutin tentu akan mengganggu keharmonisan rumah tangga, ujung-ujungnya muncul perceraian yang sering terjadi belakangan ini.

Mulailah mengurangi kemarahan dengan melakukan ritual positif. Menulis adalah salah satu cara mengurangi efek buruk amarah. Dengan menulis, selain bisa menjaga kestabilan emosi juga memberi manfaat lain. Dengan menulis, seseorang akan membangun kebiasaan untuk mencatat momen penting dalam hidup.

1. Tulisan-tulisan yang terkumpul bisa menjadi sumber pendapatan jika ditawarkan ke penerbit atau  media yang mau menampung unek-unek seseorang menjadi sekumpulan buku inspiratif.

2.  Menulis bisa merangsang fantasi. Kasus-kasus yang menimpa dirinya bisa dikembangkan menjadi cerita menarik. Banyak novelis, penulis terinspirasi pada pengalaman pribadinya. Entah dari persoalan cinta, kekecewaan akibat ditinggal orang terdekat, kesedihan mendalam akibat bencana yang menimpa dirinya dan keluarganya atau sebuah cerita inspiratif dari seorang yang menyandang cacat bawaan akibat kecelakaan. (contoh: Buku  Nick Vujicic:Life Without Limits, Lelaki yang tidak mempunyai tangan dan tungkai kaki sejak lahir tapi menjadi tokoh inspiratif karena semangat hidupnya yang menginspirasi banyak orang, terutama orang yang terlahir cacat untuk tidak menyerah pada nasib)

Banyak manfaat dari menulis. Anda yang memang terpanggil untuk menjadi penulis bisa total memilih dunia penulisan. Banyak media yang akan menampung tulisan Anda jika tulisan yang dihasilkan bisa memberi kontribusi positif pada dunia literasi.

Ilustrasi foto: Ign Joko dwiatmoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun