Li Fansong yang kalah dari Li Hanyi akhirnya mengakui kehebatan Li Hanyi. Dia pun pulang ke perguruannya. Sementara Lei Wujie menghadap Li Hanyi untuk menyampaikan pesan dari gurunya. Namun, Li Hanyi justru mengajukan syarat yaitu mengangkat Lei Wujie sebagai muridnya. Awalnya Lei Wujie ragu-ragu. Akan tetapi akhirnya dia setuju.
Sementara itu Wali Kota ketiga, Dewa Tombak, Sikong CangFeng mengangkat Xiao Se sebagai muridnya. Xiao Se menolak hal tersebut. Namun Sikong Cangfeng tak mau kalah. Dia menawarkan Xiao Se mengurus keuangan Kota Xueyue dengan upah 8 juta teal perak. Akhirnya Xiao Se bertahan di Kota Xueyue. Di tempat lain, Wuxin mencari tahu kabar kedua sahabatnya itu. Dia masih memikirkan mereka.
Suatu hari, Sikong Cangfeng membawa Xiao Se ke ruangannya. Di sana dia menusukkan jarum ke lengan Xiao Se dan memeriksanya. Dia yakin bahwa kekuatan Xiao Se telah dilenyapkan. Awalnya Xiao Se marah. Namun, ternyata itu adalah trik dan teknik pengobatan yang dinamakan sirkulasi aliran darah. Menurut Sikong Cangfeng, hal tersebut bisa memulihkan kekuatan Xiao Se.
Lei Wujie akhirnya menghadap Li Hanyi untuk memberi salam pada gurunya itu. Di sana, Li Hanyi memberikan pedang kepada Lei Wujie. Sayangnya, Lei Wujie tidak bisa mencabut pedang dari sarungnya. Dia harus memiliki sebuah alasan tepat agar pedang itu bisa tercabut.
Saat Xiao Se sedang dikejar oleh Qian Luo, Lei Wujie membantu Xiao Se. Namun mereka akhirnya kabur. Saat kabur, mereka memasuki sebuah kediaman. Di sana, mereka bertemu dengan Ye Rouyi. Lei Wujie jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Ye Ruoyi.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Simak di spoiler episode berikutnya ya.
