Mohon tunggu...
dwiasi wiyatputera
dwiasi wiyatputera Mohon Tunggu... -

Truly sharing n inspiring,seorang bhayangkara campuran dayak dan jawa yang lahir di ambon mempunyai hobi traveling ,fotografi (narsis),membaca ,Menonton dan mendengarkan musik yang enak, besar di berbagai tempat dan ingin berbagi pengalaman dari tulisan .

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pengalaman Penyelam Pemula

24 April 2010   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_252" align="alignleft" width="300" caption="Diving"][/caption]

Bermula pada saat penulis menjalani pendidikan tingkat 2(dua) dengan pangkat Sersan taruna pada tahu 2001 ,kami diharuskan mengetahui tentang menyelam karena termasuk bagian dari kurikulum SAR (search and rescue ) LAUT.Pelatihan yang diberikan adalah dasar-dasar menyelam dimulai dari pelatihan berenang di kolam renang dari “watertrapping” menahan napas hingga cara –cara membersihkan masker  bila ada air yang masuk yang paling penting adalah equalizing supaya di kedalaman gendang telinga kita tidak pecah .Angkatan saya  pada tahun 2001 melaksanakan latihan diving di pantai Kartini  Kabupaten Jepara .Pelaksanaan latihan diving waktu saat singkat hanya sekitar 15 menit karena seluruh taruna berjumlah 245 dan keamanan dari kami harus dijaga oleh pelatih jadi saya rasa sangat kurang sekali pemahaman saya mengenai diving atau meyelam .Kebetulan saya pernah  ditugaskan di daerah kotamadya Bitung  saat penempatan bertugas  pertama kali sebagai perwira remaja dari tahun 2003 -2006, Suatu Kota yang terkenal dengan daerah divingnya dan juga daerah Sulawesi Utar terkenal dengan Bunaken nya untuk tempat Divingnya sehingga saya belajar sedikit tentang diving sebagai pemula .Untuk menyelam kita harus mempunyai PADI license seperti SIM  saat kita menyetir bila kita menyelam maka dive master akan menanyakan ijin kita menyelam yaitu PADI license .Di Bitung  ada pulau Lembe disana banyak sekali daerah untuk menyelam ,turus-turis eropa dan amerika banyak yang dating hanya untuk menyelam melihat ikan –ikan yang langka dan juga pemandangan bawah laut yang indah .Bunaken menjadi tempat yang indah juga untuk menyelam baru-baru ini saat acara Bunaken Sail telah membuat rekor baru dimana para penyelam dari seluruh dunia merayakan upacara di bawah laut.Ada pengalaman pertama kali saat penulis menyelam ada rasa takut  tetapi setelah melihat kebesaran Tuhan dibawah laut dengan melihat keindahan pemandangan terumbu karang ,tumbuhan serta ikan yang warnanya sangat indah semua rasa takut itu menjadi rasa kagum tetapi keamanan tetap dijaga dengan cara selalu berkomunikasi dengan dive master selalu melihat kadar oksigen kita serta jangan lupa melakukan equalizing .Bila terjadi apa-apa saat kita menyelam jangan panic karena rasa panika itu akan membuata kita tidak berpikiran jernih serta jangan juga meninggalkan partner kita atau dive master karena dalam menyelam minimal berdua ,Ada rasa kenikmatan yang luar biasa kita dapat memegang ikan yang indah melihat kehidupan di bawah laut .memang peralatan dari diving tidak murah tetapi seblum kita mampu membeli kita dapat menikamati nya dengan menyewa supaya pengalaman yang penulis rasakan dapat dirasakan juga oleh yang lain.sangat indah dan berkesann mmmm tidak dapat diucapkan dengan kata-kata ahaayyyy lebayyyy.Selamat mencoba .salah satu tempat yang indah untuk para pemula menurut pengalaman penulis  untuk menyelam adalah pulau Lembe ,Bunaken,Tulamben di bali  yang akan penulis ceritakan berikut ini:

[caption id="attachment_253" align="alignleft" width="300" caption="with dive master"]

[/caption] Tulamben itu suatu tempat di bali Utara. Pasirnya hitam, dan lumayan sepi untuk ukuran pantai di Bali. Lama perjalanan dari Sanur sekitar 2.5 jam menggunakan mobil. Tempat ini lumayan rame dengan penyelam karena selain alam bawah lautnya yang sangat bagus, arus yang tidak terlalu kencang sehingga cocok untuk pemula, visibility diatas 15 meter, juga disini ada shipwreck bekas PD II. Ketut bilang shipwrecknya terdorong ke tengah laut oleh sapuan lava letusan gunung batur dan sekarang shipwreck itu menjadi rumah untuk coral yang artinya banyak ikan dan kehidupan bawah laut. Banyak sekali divers di sisi pantai dengan perlengkapan suitsnya, tapi kebanyakan orang asing. Memang cukup disayangkan, kita yang punya keindahan bawah laut ini, tapi belum banyak orang sendiri yang tertarik.

[caption id="attachment_254" align="alignleft" width="300" caption="AMAZING deep blue sea"]

[/caption] Diving terakhir saya tahun  2009 pada bulan desember yaitu di laut Tulamben, saya harus bawa alat dari pantai ke tengah laut tanpa pakai boat. BERAT! tanki dan weight belt.Ditemani oleh Dive master ketutdalam menyelam   saya mulai melihat keindahan bawah laut sebenarnya. disekitar kedalaman 10 meter  Disini untuk pertama kalinya saya lihat Ikan pari dewasa dan ikan pari bayi, gerombolan ikan warna-warni, kemudian koral, anemon yang beracun, ikan terompet, kemudian belut laut yang naik lewat lubang di koral secara harmoni. Pada titik ini saya cuma bisa bilang tidak sia-sia perjalanan ini untuk melihat keindahan ini. Tubuh kita seperti melayang bersama ikan-ikan itu dalam suatu gerakan yang harmoni. Ada lion fish yang tidak boleh disentuh karena beracun, ada ular laut juga. There’s a world down there and it’s AWESOME. Di sini saya mulai bisa control buoyancy, mulai bisa mengapung dan hovering tanpa banyak gerakan yang menghabiskan tenaga. Kita turun sampai kedalaman 18 meter, batas kedalaman untuk open water diver pemula seperti saya dan suasana di bawah indah sekali. Di dalam air banyak sekali divers dengan kepentingannya masing-masing, ada yang melayang-layang seperti saya, ada yang melakukan riset, ada yang sibuk dengan peralatan fotografinya.  Karena kedalamannya 18 meter, saya tidak bisa membawa kamera pinjaman yang cuma bisa bertahan di kedalaman 10 meter. Lama diving sekitar 40 menit, kemudian kita naik ke kedalaman 5 meter selama 3 menit untuk menjaga supaya tetap dalam level no decompression limit, kemudian naik ke permukaan. Equalizing sangat perlu supaya hidung dan telinga kita tidak sakit.
shipwreck@Tulamben

Penyelaman ke-2 setelah makan siang dan surface interval sekitar 90 menit. Juga sama, bawa dan pasang alat dari pantai kemudian bawa ke laut, berat! Tujuannya adalah Tulamben drop off. Di sini banyak koral, tapi mungkin karena cuaca, visibility tidak sebagus penyelaman yang pertama. Equalization lumayan lancar, tapi saya mulai kacau ketika harus demonstrate penggunaan kompas. Arah saya salah. Ketut dive master menyelamatkan saya dan menaruh ke jalan yang benar. Banyak koral, banyak ikan yang berwarna warni, ada gerombolan ikan yang berwarna kuning kemudian mereka lari ketika saya coba sentuh. Ada ikan yang kecil-kecil sekali di sekitar koral dan anemon laut dengan ikan anemonnya. Lama penyelaman 37 menit, 3 menit stop di kedalaman 5 meter untuk NDL. Suatu pengalaman yang menakjubkan Syukur Kepada-MU ,Bapa,karena memberikan kepadaku kehidupan yang mengagumkan dan luar biasa ini,dan membuatnya dapat menikmati setiap bagian darinya .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun