Mohon tunggu...
Dwi Arica Martiani
Dwi Arica Martiani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di SMAN 1 Batulayar Kab.Lombok Barat NTB. Hobi saya bernyanyi. Saat ini saya sedang tertarik dengan dunia tulis menulis karena selain sebagai jenis kesibukan baru juga dapat sebagai sarana healing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toleransi Jangan Kebablasan

24 Maret 2023   02:20 Diperbarui: 24 Maret 2023   02:30 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini momen toleransi antar umat beragama sangat terasa. Dua kegiatan besar dari dua agama yang berbeda dilaksanakan pada tanggal yang berdekatan. Nyepi dan awal puasa ramadhan. 

Bagi saudara-saudara yang beragama hindu, nyepi merupakan ajang interospeksi diri atas segala yang telah dilakukan selama ini. Baik itu hubungan dengan Tuhan maupun hubungan dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum kegiatan nyepi dimulai, acara mengarak ogoh-ogoh yang merupakan representasi dari iblis dilakukan. Di daerah saya, tepatnya di wilayah Lombok Barat dan Kota Madya Mataram acara mengark ogoh-ogoh ini sangat dinanti. Tidak hanya oleh umat hindu sendiri, saudara sesama muslimpun antausias untuk menonton pawai ogoh-ogoh. Yang menjadi masalah adalah justru teman-teman muslim disini terlalu bersemangat sehingga terkadang anak-anak muda muslim ikut-ikutan melakukan pawai ini. Disinilah letak toleransi yang kebablasan.

Apakah anak-anak muda muslim ini kurang pengetahuan agamanya ataukah itu merupakan bentuk toleransi yang mereka ketahui? Jika sudah menyangkut urusan aqidah, kita harus bersama-sama turun tangan untuk meluruskannya. Ayat Al-qur'an yang mengatakan "bagimu agamamu, bagiku agamaku" harus dikedepankan.

Bentuk toleransi yang bisa kita lakukan adalah tidak membuat keributan saat mereka nyepi. Termasuk kegiatan tadarrus yang biasa dilakukan setelah tarawih sampai menjelang sahur sebaiknya tidak menggunakan pengeras suara yang bisa mengganggu kegiatan nyepi saudara kita.

Semoga toleransi antar umat beragama di Indonesia tetap terjaga untuk mewujudkan kerukunan dan memperkuat persatuan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun