"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah"
( Rumah kaca, h.352) _ Pramoedya Ananta Toer
Bismillahirrohmaanirrohiim
Malam ini kembali kita bersua dalam kegiatan KBMN 28 pertemuan ke-26. Tema yang diusung sangatlah menarik terutama bagi penulis yang ingin membuat hasil karyanya booming di masyarakat melalui penerbitan. Tema "Menjadi Penulis Buku Mayor" terasa masih susah bagi saya. Sebagai penulis pemula rasanya mencapai level itu masih jauh dari harapan. Tapi segala sesuatu masih besar kemungkinannya selama kita niat dan berusaha keras.
Tentunya banyak yang ingin tahu tentang penerbit mayor dan bagaimana caranya naskah kita bisa tembus kesana. Disini KBMN PGRI menghadirkan seorang narasumber yang benar-benar "mumpuni" bukan hanya namanya saja tapi juga pengetahuan dan profesinya dibidang penerbitan khususnya penerbit mayor. Beliau adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota dewan pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP dan Asesor BSNP.Â
Menurut Bapak Joko Irawan, setiap penulis mempunyai impian jika bukunya bisa diterbitkan di Penerbit Mayor. Tidak banyak jumlah penerbit mayor di Indonesia. Menjadi penerbit mayor memiliki kriteria yang tidak mungkin dapat diraih dalam waktu pendek, tetapi bisa sampai puluhan tahun. Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsisten.
Penerbit adalah industri kreatif yang didalamnya terdapat kolaborasi insan-insan kreatif seperti : penulis, editor, layouter, ilustrator, dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5.0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya - karya kreatif.
ada jenis-jenis buku di dunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini :
Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks ( buku-buku populer). buku sekolah diebut buku pelajaran sedangkan buku kampus disebut buku Perti (perguruan tinggi). Â Buku Perti dibagi dua menjadi buku eksak dan non eksak. Buku non teks dibagi dua lagi yaitu buku fiksi dan non fiksi.Â
Sekarang kita cek diri sendiri sudah sampai di level mana kita dalam hal tulis menulis? perhatikan gambar dibawah ini :
Semoga kita sudah mencapai level tertinggi ya.
Tingkat literasi bangsa kita banyak dikeluhkan saat ini. Hal ini menjadi penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi. Beberapa faktor penyebabnya adalah :