Mohon tunggu...
Dwi Apriliyanto
Dwi Apriliyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Mahasiswa aktif S1 Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Michel Foucault dan Pemikirannya

28 November 2022   20:02 Diperbarui: 28 November 2022   20:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Michel Foucault adalah seorang pria Poitiers yang lahir pada 15 Oktober 1926. Ia menempuh pendidikan di Lycee Henry-IV dalam jurusan Filsafat dan pernah menerima gelar diploma Psiko-Patologi dari Institut Psikologi Paris pada 1952. 

Foucault merupakan seorang pemikir yang merasa bahwa ia tidak akan pernah mau untuk dikotakkan dalam satu pemikiran saja. Dengan pengetahuan khasnya dalam mengartikan pengetahuan, seksualitas, dan kekuasasan menjadikannya salah satu pemikir terpenting di abad 20.

KEKUASAAN BAGI FOUCAULT

Foucault mengartikan kekuasaan sebagai suatu hal yang MENYEBAR dan tidak akan bisa untuk DILOKALISASI. Dalam hal ini kekuasaan dibuaatkan tafsir baru yang sangat berbeda dari pada ilmuan sosial lainnya. Baginya kekuasaan pasti meresap dalam setiap relasi sosial. Baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa, pejabat, orang miskin, dll. Dalam hal ini kekuasaan bekerja dalam RELASI PENGETAHUAN dan KELEMBAGAAN serta memiliki sifat tidak REFRESIF  namun PRODUKTIF.

Ia menjelaskan produksi kekuasaan bersumber dari tiga hal, yaitu Ketidaksamaan, Perbedaan, dan Diskriminasi. Kekuasaan bekerja dalam lingkaran politik dan ekonomi, hubungan seksualitas, dan penyebaran pengetahuan. Seperti perkataan yang pernah ia lontarkan bahwa "kekuasaan itu mempesona. Orang rela menderita demi kekuasaan dan pengetahuan adalah kekuasaa". 

Ada sebuah relasi antara kekuasaan dengan pengetahuan dimana keduanya saling berartikulasi dan kekuasaan serta pengetahuan terkonsentrasi dalam suatu kebenaran pernyataan ilmiah. 

Penelitiannya membuktikan bahwa kebenaran secara actual terwujud dalam ilmu pengetahuan. Untuk menciptakan sebuah kekuasaan menurut Foucault dibutuhkan sebuah Teknik. Ia menggambarkan Teknik dari kekuasaan berasal dari gabungan membidik kepatuhan dan pengawasan sehingga lahirlah sebuah kekuasaan.

THE ARCHEOLOGY OF KNOWLEDGE

The Archeology of Knowledge merupakan salah satu buku yang ditulis oleh Foucault untuk melihat suatu sistem pemikiran dimana pendekatan ini menitik beratkan pada aspek diskontinuitas. Peristiwa sejarah. Arkeologi Pengetahuan yang dijelaskan oleh Foucault melewati tiga tahapan yaitu Positivitas, Apriori Historis, dan Arsip. Selain itu, ada bebrapa hal lagi yang dibahas olehnya mengenai kekuasaan seperti Bio-Power dan Seks serta Politik Seks itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun