Mohon tunggu...
Dwi Apriliyanto
Dwi Apriliyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Mahasiswa aktif S1 Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikoanalisa Sigmun Freud

20 November 2022   20:36 Diperbarui: 20 November 2022   20:46 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sigmun Freud merupakan seorang sosiolog yang merumuskan mengenai psikonalisa. Ia membuat sebuah metode penyembuhan dalam psikoanalisa yaitu melalui analisis mimpi dan asosiasi bebas. Psikoanalisa sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu metode peneitian mengenai proses-proses psikis yang sebelumnya mungkin sulit terjangkau oleh penelitian ilmiah. Psikoanalisa Freud menjelaskan mengenai tujuan hidup manusia yaitu untuk mengejar kesempurnaan, untuk mendapatkan kenikmatan, dan menghindarkan diri dari ketidak nikmatan. Manusia juga di satu sisi bersifat otonom, namun disi lain bersifat pemberontak.

Menutunya juga, manusia pada dasarnya memiliki tiga tingkatan kesadarannya pada dirinya, yaitu ada Tak sadar (unconscious), dimana di dalamnya berisi instring, dorongan, impuls; lalu ada tahapan Pra sadar (preconscious), dimana memori sudah siap merespon dan yang semula disadari namun kemudia tidak lagi dicermati contohnya seperti melamun dan salah ucap; terakhir ada tahapan Sadar (conscious) dimana di dalamnya terdapat pikiran, persepsi, perasaan dan ingatan. Dalam pembahasan mengenai psikoanalisa, Freud mengungkapkan bahwa ada dua macam insting pada seorang manusia yaitu instring hidup (eros) dan instig mati (Thanatos). Kedua insting tersebut dapat bercampur dan saling menetralkan.

Dalam psikonaliasa terdapat mekanisme dalam pertahanan diri seseorang. Mekanisme pertahanan diri ini menggunakan strategi dalam melawan impuls id serta mencegah superego yang terus menerjang. Mekanisme pertahanan juga mencegah individu  dari kecemasan yang berlebih seperti kecemasan ralistik (rasa takut akan dunia luar), kecemasan neurotic (rasa takut akan hukuman dari apa yang ia lakukan), dan kecemasan moral (rasa takut akan melanggar standar nilai yang ada).

Dalam psikoanalisa juga membahas mengenai Perkembangan Kepribadian, dimana terdapat lima fase seksualitas yaitu fase oral (usia 0-3 tahun), fase anal (usia 1-3 tahun), fase falis (usia 6-7 tahun), fase laten (usia 7-8 tahun dan 12-13 tahun), dan fase genital (berusia 12- dewasa). Ada juga Sembilan mekanisme pertahanan diri seorang individu yaitu ada represi, pembentukan reaksi, proyeksi, pemindahan reaksi, rasionalisasi, supresi, sublimasi, kompensasi, dan regresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun