Mohon tunggu...
Dwian Sastika
Dwian Sastika Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Sebatang Kara

Membagikan kisah inspiratif dan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Menggapai Harapan

21 Agustus 2024   21:40 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio (pexels.com)


Di tepian senja yang redup,  
Alam merangkai simfoni merdu,  
Bergelombang bersama angin yang berbisik lembut,  
Seperti tangan tak terlihat, membelai langit yang terluka,  
Meraih bintang yang terselip di pelukan malam,  
Membangunkan harapan yang terselimuti kabut sepi.  

Harapan itu melangkah anggun,  
Menari di atas panggung waktu yang tak terbatas,  
Setiap detiknya bagai denting harpa surga,  
Menelusuri lorong-lorong takdir yang tersembunyi,  
Mengayunkan sayap-sayapnya yang penuh cahaya,  
Menggapai cakrawala yang menjanjikan janji-janji malam.  

Namun, Harapan tak sendiri,  
Dia ditemani bayangan-bayangan gelisah,  
Menggulung ombak ketidakpastian yang tak bertepi,  
Namun Harapan tak gentar,  
Dia mendengar nyanyian dari langit,  
Suara janji semesta yang menggema di jiwa,  
Bahwa setiap jiwa yang bertahan,  
Akan menemukan cahaya abadi di ujung jalan yang berkelok.  

Senandung itu terus menggetarkan,  
Menggema di dalam relung hati yang terluka,  
Mengobati dengan lantunan penuh kerinduan,  
Seolah Harapan merangkul mereka yang jatuh,  
Membisikkan kata-kata manis kepada dedaunan yang layu,  
"Aku ada di sini, untukmu,  
Meretas setiap belenggu yang mengikat sayapmu."  

Dan akhirnya,  
Harapan itu mencapai bintang,  
Menyatu dengan angin yang tak pernah berhenti bernyanyi,  
Mengubah keheningan malam menjadi suasana abadi,  
Yang akan selalu mengalun di hati,  
Setiap kali dunia meredupkan cahayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun