Langitmu adalah samudera tanpa batas,
Menggantung mimpi-mimpi di antara bintang-bintang,
Kau, sang pengelana tanpa henti,
Melukis jejak di cakrawala,
Berlabuh pada harapan yang tak pernah padam.
Kau bukan sekadar butiran debu di tengah pusaran angin,
Engkau adalah badai yang menghancurkan tembok-tembok penghalang,
Melangkah dengan kaki yang tak mengenal lelah,
Menembus malam dengan mata api,
Membara dalam setiap detik keberanian.
Bumi ini, ladang perjuangan yang kau pijak,
Menunggu dentuman langkahmu yang menghentak,
Tak ada ruang bagi ketakutan atau keraguan,
Hanya ada gemuruh semangat yang menggema,
Menyalakan nyala kehidupan di relung-relung terdalam.
Angin adalah sahabatmu, membisikkan nyanyian perang,
Menggugah jiwa-jiwa yang tertidur,
Mengibarkan bendera kebangkitan di puncak-puncak gunung,
Setiap jengkal tanah ini menjadi saksi,
Bahwa kau adalah raja dalam medan tak bertuan.
Tegakkan kepalamu, pejuang tanpa tanding,
Langit tak bertuan adalah panggungmu,
Bumi tak terkalahkan adalah singgasana keberanianmu,
Biarkan dunia menyaksikan,
Bahwa kau adalah sinar dalam kegelapan,
Dan kekuatan yang tak pernah mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H