Di ufuk timur, mentari bangkit membara,
Menyinari dunia dengan sinar harapan.
Dalam senyap pagi, alam berbisik merdu,
Kisah tak ternilai terukir di setiap jejak.
Rintik embun merangkai bait-bait cinta,
Menghidupkan rebung kehidupan yang baru.
Pohon-pohon menari dalam irama kehidupan,
Menyambut tiupan angin, menghiasi dunia.
Di ladang luas, petani mengukir destinasi,
Mengais matahari dengan usaha dan keyakinan.
Keringat mengalir mengisi lautan perjuangan,
Merangkai impian, menggapai bintang masa depan.
Di pinggiran kota, anak-anak melukis tawa,
Seperti lukisan warna-warni di atas langit biru.
Mereka adalah titik terang penerus cita,
Bersinar dalam gelap, mengusir malam.
Di langit biru, burung-burung menjalankan mimpi,
Mengukir jalan dengan sayap harapan.
Mereka adalah pesan kedamaian yang abadi,
Menyatukan hati dalam irama kesejukan.
Di antara kita, terkadang terlupa akan keajaiban,
Terbenam dalam rutinitas yang tak berujung.
Namun, alam selalu menyimpan keindahan,
Kita hanya perlu melihat, merasakan, menghargai.
Mari kita bersama, menjadi penjaga cerita indah,
Mengukir arti, menyemai inspirasi dalam setiap langkah.
Sebab di bawah cahaya mentari emas,
Kita bersatu, merangkai makna dalam satu mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H