Semburat cahaya merah menyapu cakrawala, Di ufuk barat yang menjulang tinggi, Seperti kain sutra yang mempesona, Menyambut senja yang menyapa diri.
Kala cahaya semakin redup, Malam mulai merayap pelan-pelan, Bagaikan mantel kegelapan yang terjalin rapat, Menutupi bumi yang semakin sunyi.
Namun, janganlah takut akan gelap, Karena alam punya cara untuk menuntun, Kita ke dalam kebahagiaan yang sejati, Menerangi jalan menuju kebahagiaan.
Seperti cahaya yang terpancar dari bintang, Menerangi langit yang gelap gulita, Kita pun bisa menemukan cahaya di tengah kegelapan, Menerangi jalan kita menuju cita-cita.
Ingatlah bahwa setiap senja yang kita saksikan, Adalah kenangan yang indah dalam hidup kita, Mengingatkan kita akan keindahan alam semesta, Dan betapa kecilnya kita di tengah jagad raya.
Namun, janganlah merasa sendiri dan kecil, Karena kita semua adalah bagian dari semesta, Yang saling terhubung dalam jalinan tak terhingga, Menciptakan keindahan dan keajaiban yang luar biasa.
Biarkan hati terbuka lebar, Menerima keajaiban yang terselubung di sekitar kita, Seperti pesona warna-warni pelangi, Menghiasi langit setelah hujan turun.
Kita bisa belajar dari alam, Yang selalu memberikan pelajaran berharga, Bahwa keindahan terkadang tersembunyi di balik kesedihan, Seperti bunga yang mekar di tengah hujan lebat.
Dan saat senja mulai memudar, Dan malam semakin menggelayutkan diri, Ingatlah bahwa setiap kegelapan akan berlalu, Dan terbitlah mentari yang membawa harapan baru.
Kita bisa terus melangkah maju Mengikuti jejak alam yang selalu bergerak Menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati Di tengah perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan