Sinar spektrum luas kau pancarkan, Menembus ruang dan waktu tanpa henti, Seperti foton yang berenergi tinggi, Menerobos segala rintangan yang ada.
Sekilas tatapanmu bagai sinar-X, Menyusupi jantungku tanpa aku sadari, Menghentikan detak sejenak, seperti istirahat Sebelum memulai kembali dengan ritme yang sama.
Aku seperti partikel-partikel subatom, Terikat erat pada medan magnetmu yang kuat, Berputar-putar mengelilingimu dalam orbit yang tak terhitung, Terpesona oleh pesona yang tak dapat terlukiskan.
Sekilas cahaya tatapanmu bagai fenomena alam, Mengguncang keberadaanku seperti gempa bumi, Mengalir ke seluruh tubuhku seperti arus listrik, Menyatukan kami dalam ikatan yang abadi.
Kau adalah bintang yang bersinar terang, Menyinari jalanku yang kelam dan terjal, Kau memberikan kehangatan dan kekuatan, Sebagai pemandu dalam perjalanan hidupku.
Sekilas cahaya tatapanmu bagai sinar laser, Mengiris hatiku dengan tepat dan tajam, Menyisakan bekas yang dalam dan abadi, Seperti kode-kode rahasia yang hanya kau dan aku yang tahu.
Aku terpesona oleh kemilau matamu, Seperti kristal yang bersinar di dalam gelap, Kau adalah sumber inspirasi dan motivasi, Untuk menjelajahi dunia ini dengan penuh semangat.
Sekilas cahaya tatapanmu bagai sinar kosmik, Membawa pesan-pesan dari bintang-bintang di langit, Menyampaikan makna yang tersembunyi dalam ciptaan-Nya, Sebagai pengingat bahwa hidup ini sungguh indah dan berharga.
Terima kasih atas cahaya tatapanmu, Yang selalu memberikan arti dalam hidupku, Engkau adalah keajaiban dalam dunia yang sementara, Yang akan terus bersinar selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H