Mohon tunggu...
Dwian Ridho
Dwian Ridho Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Binsik

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Si "Pick Me" Dari Negeri Sakura

21 Februari 2024   17:37 Diperbarui: 21 Februari 2024   18:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diatas merupakan foto dalah satu pembalap Yamaha Toprak Razgatlıoğlu

Setiap perusahaan pasti memiliki produk yang menjadi ikonik karena keunikam yang dimiliki produk tersebut, begitu pun dengan Yamaha, perusahaan yang diciptakan oleh Torakusu Yamaha memiliki produk ikonik sekaligus andalannya sendiri dalam bidang superbike yaitu Yamaha YZF-R1.

YZF-R1 adalah superbike keluaran Yamaha yang diproduksi sejak tahun 1998 hingga sekarang. Superbike keluaran Yamaha ini memiliki sejarahnya sendiri yang mampu menjadikannya sebagai superbike inspiratif pada masanya. Hal tersebut dapat diklaim berkat kecerdikan mereka pada tahun 1998 silam, Yamaha menjejali YZF-R1 dengan kombinasi sasis Deltabox unik yang menyatu dengan mesin guna menambah rigditas rangka.

images-12-65d5d85312d50f53587b0862.jpeg
images-12-65d5d85312d50f53587b0862.jpeg

Lalu mengapa YZF-R1 diberi julukan sebagai superbike "Pick Me" pada masa itu? Hal ini dikarenakan mesin yang ada pada superbike keluaran Yamaha ini menggunakan konsep one-piece crankcase-cylinder atau crankcase, rumah gearbox dan silinder bloknya menjadi satu kesatuan sekaligus. Konsep yang dibuat oleh Kunihiko Miwa ini berhasil membuat sebuah superbike dengan mesin yang sangat kuat serta penggabungan konsep sasis Deltabox II Yamaha sebelumnya yang membuat bobot sasis menjadi jauh lebih ringan. Alhasil YZF-R1 menjadi sebuah benchmark baru bagi superbike ditahun 2000-an serta menjadi inspirator bagi superbike lainnya. Tidak selesai sampai di situ, Pada tahun 2009 Yamaha berhasil menggemparkan dunia superbike Jepang dengan menggabungkan dna motor prototype MotoGP mereka kedalam YZF-R1 berupa sebuah mesin Crossplane yang dikembangkan oleh The Godfather of M1 Masao Furusawa.

Gambar bagian kiri merupakan mesin Flatplane, sedangkan gambar bagian kanan merupakan mesin Crossplane 
Gambar bagian kiri merupakan mesin Flatplane, sedangkan gambar bagian kanan merupakan mesin Crossplane 

Mesin Crossplane memiliki perbedaan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan mesin inline-4 Flatplane yang umumnya digunakan oleh beberapa superbike hingga saat ini. Selain memilik suara yang lebih kasar, mesin Crossplane memiki pergerakan pembakaran piston yang berbeda, keempat piston yang dihasilkan oleh Crossplane akan bergerak bergantian secara lebih rapat setiap 90. Artinya saat piston pertama meledak, 90 berikutnya piston kedua yang akan meladak dan begitu pun seterusnya Hal itulah yang menjadi sebuah pembeda antara  Crossplane dengan Flatplane.


Berkat mesin Crossplane yang dikembangkannya, hal tersebut mampu mengantarkan YZF-R1 menuju beberapa kejuaraan seperti juara WSBK (World Superbike) pada musim 2009 bersama Ben Spies dan Toprak Razgatlıoğlu pada musim 2021. 

Foto diatas merupakan foto dalah satu pembalap Yamaha Toprak Razgatlıoğlu
Foto diatas merupakan foto dalah satu pembalap Yamaha Toprak Razgatlıoğlu

Selain itu, Yamaha YZF-R1 mendapatkan gelar penghargaan sebagai desain superbike terbaik di German Design Award. German Design Award adalah penghargaan keempat yang diperoleh R1 model tahun 2015. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun