Mohon tunggu...
Dwian Ramadhandy
Dwian Ramadhandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Hanya seorang Kamen Rider yang numpang lewat! Ingat itu...

Selanjutnya

Tutup

Music

Fear, and Loathing in Las Vegas: Band yang Memotivasi Hidup Saya

11 Juni 2024   16:41 Diperbarui: 11 Juni 2024   16:49 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : open.spotify.com

Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan tentang band favorit saya yang berasal dari Negeri Matahari Terbit, yaitu Jepang. Band ini beraliran genre post-hardcore yang dipadukan dengan elemen elektronik. Band ini membuat saya terkagum-kagum dengan vokal, instrumen, maupun lirik dari lagu-lagu yang mereka bawakan. Awalnya, saya mengenal band ini melalui sebuah serial anime yang saya tonton. 

Saya tertarik dengan instrumen dan vokalnya, kemudian mulai mengeksplorasi lebih lanjut tentang band ini, dan akhirnya menyukai hampir seluruh lagu-lagu mereka. Ya, band favorit saya ini bernama Fear, and Loathing in Las Vegas. Eitsss, ini bukan judul film yang dirilis pada tahun 1998, tetapi nama sebuah band yang berasal dari Kota Kobe.

Fear, and Loathing in Las Vegas

Terbentuk pada tahun 2008 di Kobe, Hyogo, Jepang, band ini sekarang beranggotakan So (vokalis), Minami (vokalis, kibordis), Taiki (gitaris), Tetsuya (bassis), dan Tomonori (drumer). Ada tiga anggota yang sebelumnya telah keluar dari band karena berbagai alasan.

Band ini telah merilis beberapa single, EP, album, dan juga MV. Kebanyakan orang mengenal band ini melalui anime, contohnya lagu mereka yang berjudul "Let Me Hear" yang menjadi lagu pembuka dari anime Kiseijuu: Sei no Kakuritsu. Adapun lagu-lagu lainnya yang menjadi lagu pembuka dari serial anime antara lain "Just Awake" dari Hunter x Hunter, "Thunderclap" dari Sengoku Basara: Judge End, dan "Gong of the Knockout" dari Baki (2018).

Dari sekian banyak lagu mereka, ada beberapa lirik yang cukup menarik perhatian saya. Saya akan menyebutkan tiga lagu mereka yang berjudul "Ley-line", "The Sun Also Rises", dan "How Old You Are Never Forget Your Dream". Pada lagu "Ley-line" ada bagian lirik yang berbunyi sebagai berikut:
Knew that I'm the only one who could save myself
I am the one that has to step up (and) crash all the walls that stands high up against me and take the challenge

Saya memaknai lirik tersebut bahwa pada dasarnya, satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan diri kita adalah diri kita sendiri. Kita yang mengontrol arah hidup kita, dan tantangan serta rintangan hidup harus kita lewati sendiri.

Kemudian dalam lagu "The Sun Also Rises" terdapat lirik sebagai berikut:
I believe there will be another new dawn in front of me
I want to witness the awesome morning glow
In which we can say everything was worth it

Makna dari lirik tersebut, menurut saya, adalah bahwa kita harus percaya bahwa hari esok selalu ada untuk kita menyaksikan terbitnya matahari. Ini membuat kita tersadar bahwa dalam hidup kita layak untuk menyaksikan banyak hal indah seperti matahari terbit.


Selanjutnya, pada lagu "How Old You Are Never Forget Your Dream" terdapat lirik sebagai berikut:
Why don't we just keep dreaming
Let's keep our mind with dream and faith
As long as we wish we can make it come true
How old you are, never forget your dream

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun