Mohon tunggu...
Dwiana Nurdianti
Dwiana Nurdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga

Memulai menulis di sini karena tugas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Rasa Toleransi dengan Femisnisme Kulit Hitam, Patricia Hill Collins

30 Desember 2023   14:41 Diperbarui: 30 Desember 2023   14:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dwiana Nurdianti/22107020049

Pada tanggal 1 Desember 2023 kemarin, saya mengujungi Malioboro pada siang hari. Namun secara tidak sengaja, hari itu merupakan peringatan deklarasi kemerdekaan Papua Barat selama 62 tahun. Ada serangkaian aksi demontrasi yang dilakukan oleh para komunitas Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua. Urgensi dari demontrasi ini adalah menuntut referendum supaya rakyat Papua Barat dapat menentukan nasibnya sendiri. Dibalik pro-kontranya aksi demontrasi, saya melihat para aktivis perempuan turut menyuarakan aspirasinya dan tidak sedikit yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut. Hal ini mengingatkan saya pada stigma negatif yang masih melekat pada perempuan Papua yang identik dengan kulit hitam. Hal itu menyebabkan mereka kerap mendapatkan komentar negatif terkait fisik mereka dibandingkan perempuan suku lainnya. Salah satu penyataan dari perempuan Papua dalam salah satu situs berita-Olvah Bwefar Alhamid yang menyatakan sering mendapatkan rasisme dan diskriminasi. Situasi standar kecantikan di Indonesia yang dibentuk bahwa perempuan cantik itu putih memperparah rasisme di masyarakat. Sebagai upaya penyaluran hak asasi masyarakat Papua khususnya perempuan Papua, Olvah giat melakukan kesempatan tersebut di media sosialnya seperti menggaungkan toleransi beragama, kebudayaan, serta membagikan prestasi anak-anak Papua. Melihat upaya yang dilakukan Olvah ini adalah sebagai salah satu gerakan feminisme kulit hitam yang dikembangkan oleh Patricia Hill Collins. Bagi saya, gerakan feminisme kulit hitam tersendiri berfokus pada perjuangan hak-hak perempuan kulit hitam baik melawan penindasan ras dan gender ataupun kelas sosial tertentu yang tentunya sangat perlu disadari karena perjuangan mereka berbeda dengan perempuan suku lain yang memiliki warna kulit yang lebih terang.

Adapun teori feminisme kulit hitam ini merupakan salah satu cabang dari teori feminisme. Teori ini saya ketahui dalam rujukan buku Black Thought: Knowledge, Consciousness and the Politics of Empowerment karya Patricia Hill Collins (Collins, 2022) serta rujukan jurnal ANALISIS PEMIKIRAN FEMINISME MAYA ANGELOU SEPERTI TERCERMIN DALAM PUISI STILL I RISE, PHENOMENAL WOMAN, DAN EQUALITY oleh Tiara Amalia (Amalia et al., 2019). Buku karangan Collins tersebut menjelaskan istilah feminisme kulit hitam adalah sebuah pandangan baik intelektual maupun politik yang menekankan pada pengalaman, gagasan, dan aktivisme perempuan kulit hitam yang kerap kali mengalami situasi penindasan ataupun ketidakadilan. Singkatnya, feminisme kulit hitam ini menjadi harapan responsif dan progresif terhadap keadilan sosial yang berdasarakan perjuangan historis dan berkelanjutan melawan ras ataupun penindasan gender yang dialami perempuan kulit hitam Afrika-Amerika baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, komunitas maupun masyarakat secara menyeluruh. Teori ini berkembang untuk mengatasi kesalahan penanganan feminisme perempuan Afrika-Amerika yang hanya ditafsirkan sebagai gerakan untuk kaum kulit putih. Collins merasa rasisme, seksisme, penindasan kelas tertentu telah meresap kedalam gerakan feminisme kulit hitam ini. Sehingga feminisme ini diharapkan mampu menjadi sebuah gerakan untuk melihat dan mengerti bahwa identitas mereka membuat mereka rentan terhadap berbagai tipe penindasan. Namun sangat disayangkan perempuan kulit putih justru gagal dalam menyadari bahwa perbedaan atribut perempuan Afrika-Amerika mempengaruhi cara mereka ditindas. Dalam pemahaman feminisme kulit hitam ini, interseksionalitas membantu menjelaskan perbedaan dalam memahami pengalaman perempuan kulit hitam dan perempuan kulit putih. Sehingga feminisme ini terdapat pengakuan mengenai kepedulian adanya perbedaan di antara perempuan dan gerakannya memiliki prioritas yang berbeda dalam setiap agendanya. Salah satu faktor munculnya feminisme kulit hitam ini sebab perbudakan di Amerika. Ada empat jenis citra negatif yang disematkan kepada budak perempuan Afrika-Amerika, antara lain: (1) mammy (pengasuh anak-anak kulit putih atau ART), (2) breeder woman (mesin penghasil anak) dan (3) welfare mother (perempuan malas dan selalu meminta bantuan pemerintah) serta (4) jezebel (perempuan seksual atau pelacur).

https://time.com/6328162/patricia-hills-collins-interview-berggruen-philosophy-prize/Input sumber gambar
https://time.com/6328162/patricia-hills-collins-interview-berggruen-philosophy-prize/Input sumber gambar

Sosiolog perempuan yang mencetuskan teori ini memiliki nama lengkap Patricia Hill Collins yang merupakan seorang sosiolog Amerika aktif yang dikenal dengan teori persimpangan ras, gender, kelas, seksualitas, dan kebangsaan. Collins yang lahir pada 1 mei 1948 di Philadelphia, Pennsylvania. Ia merupakan anak tunggal yang hidup di keluarga kelas pekerja dan dididik di sistem sekolah umum. Ia lahir dari pasangan suami-istri Albert Hill, seorang pekerja pabrik dan veteran Perang Dunia II serta Eunice Randolph Hill, seorang sekretaris. Ketika Collins kecil bersekolah, ia merupakan siswi yang cerdas namun ketika ia menyadari bahwa ia satu-satunya wanita Afrika-Amerika pertama di lingkungan pendidikannya mengakibatkan dirinya merasa tidak nyaman karena sering dipinggirkan dan didiskriminasi berdasarkan ras, kelas, dan gendernya. Lalu ia melanjutkan pendidikannya dengan menyelesaikan gelar Sarjana Sosiologi dari Universitas Brandeis di Waltham, Massachusetts (1969) dan gelar Magister dalam bidang pengajaran dari Universitas Harvard (1970). Sedangkan ia menerima gelar PhD di bidang Sosiologi dari Universitas Brandeis (1984). Karirnya dimulai saat ia bekerja sebagai guru sekolah dan ahli kurikulum di sekolah-sekolah di Boston yang lingkungannya yang didominasi kulit hitam. Tahun 1976, Collins menjabat sebagai Direktur African American Center di Universitas Tufts di Medford. Lalu tahun 1982, ia bergabung dengan Departemen Studi Afrika Amerika di Universitas Cincinnati. Bahkan pada tahun 2009 ia menjabat sebagai presiden ke-100 American Sociological Association (ASA) sebagai wanita Afrika-Amerika pertama yang terpilih. Patricia Hill Collins memperoleh ketenaran melalui karya-karyanya baik artikelnya yang berjudul "Learning from the Outsider Within" terbit 1986 bahkan bukunya seperti "Black Thought: Knowledge, Consciousness and the Politics of Empowerment" terbit 1991 dan Collins pun menjadi penerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Jessie Bernard Award, yang diberikan oleh ASA untuk karya-karyanya (Cole, 2019).

Bibliography:

Amalia, T., Wantasen, I. L., & Marentek, A. (2019). ANALISIS PEMIKIRAN FEMINISME MAYA ANGELOU SEPERTI TERCERMIN DALAM PUISI STILL I RISE, PHENOMENAL WOMAN, DAN EQUALITY. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi, 6, 1--15.

Cole, N. L. (2019). Biography of Patricia Hill Collins, Esteemed Sociologist A Career Focus on Race, Gender, Class, Sexuality, and Nationality. ThoughtCo. https://www.thoughtco.com/patricia-hill-collins-3026479

Collins, P. H. (2000). Black Feminist Thought, 30th Anniversary Edition: Knowledge, Consciousness, and the Politics of Empowerment. In Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003245650

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun