Mohon tunggu...
Dwiana Nurdianti
Dwiana Nurdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga

Memulai menulis di sini karena tugas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akulturasi Diri dari Pertemanan dan Media Sosial menurut Teori Jaringan Aktor, Bruno Latour

31 Oktober 2023   19:29 Diperbarui: 31 Oktober 2023   20:14 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dwiana Nurdianti/22107020049

Saya berasal dari Madiun, Jawa Timur. Tentunya dalam menempuh pendidikan di Yogyakarta ini, saya banyak mengalami perbedaan budaya. Walaupun secara regional, jarak Madiun-Yogyakarta tidak terlalu jauh namun perbedaan budayanya cukup terasa bagi saya. Di kelas pun rata-rata teman saya merupakan warga lokal sehingga perilaku atau tindakan mereka banyak mempengaruhi saya. Contohnya pada bahasa tentunya, secara tidak langsung gaya bicara saya terpengaruhi oleh teman saya yang asli warga lokal begitupun sebaliknya. Adanya pengaruh teknologi ketika saya bertukar pesan di WhatsApp dengan si teman ini juga mendukung saya untuk cepat beradaptasi dengan perbedaan bahasa. Apalagi memberi kesan lucu apabila kami memiliki perbedaan penafsiran pada kata tersebut. 

Hal ini dapat dikaitkan dengan Teori Aktor Jaringan, di mana aktor manusia dan non-manusia sama-sama penting dalam membentuk jaringan. Misalnya pada saya sebagai perantau (aktor manusia dan sebagai aktan) mengalami pembentukan jaringan sosial yang dibantu oleh WhatsApp atau media sosial lainnya (aktor non-manusia dan sebagai aktan juga). Adapun bahasa sebagai aktor non-manusia menjadi aktan dalam hubungan tersebut sehingga secara tidak langsung saya mengalami perubahan identitas.

Teori tersebut saya ketahui dari jurnal penelitian dengan judul "Kebijakan Manajemen Surat Kabar Berita Cianjur di Era Teknologi Komunikasi (Studi Kasus Beritacianjur. com)" oleh Oryza Yulvira Sandy. Jurnal ini membahas mengenai teknologi dapat mengendalikan masyarakat pada era digital ini. Disebutkan di jurnal tersebut, pengertian Teori Aktor Jaringan atau Actor Network Theory (ANT) adalah pendekatan interdisipliner atau metode pemecahan masalah pada studi ilmu-ilmu sosial dan studi teknologi. Teori ini menekankan dalam suatu jaringan terdapat unsur manusia dan non-manusia yang saling terkait untuk membentuk sistem tersebut. Sehingga sistem sosial tidak dibentuk oleh aktor manusia saja tetapi juga dengan aktor non-manusia atau jaringan heterogen. Dan pengaruh kedua unsur tersebut terus berubah secara dinamis.

Ada beberapa konsep yang dikembangkan oleh ANT yaitu aktor, jaringan, translasi, dan intermediari. Aktor merupakan pelaku yang memerlukan bantuan aktor lain dalam melakukan aksi. Dalam hal ini, aktor-aktor akan yang terhubung dalam sistem dan membentuk jaringan. Aktor ini bersifat memberi kekuatan untuk sebuah posisi atau sebagai sekutu. Aktor yang dapat mengendalikan atau mengontrol aktor lain disebut sebagai aktan. Pada ANT ini memakai  Principle of Generated Symmetry, di mana manusia atau non-manusia digabungkan di dalam sebuah framework konseptual yang keduanya dapat menjadi aktan. Jaringan/network  dalam teori ini ditekankan menjadi aktif karena menjadi faktor si aktor ini dalam melakukan sesuatu pada aktor lain. Translasi adalah Penyesuaian aksi aktor sampai tercapai stabilitas dan berfungsi dengan baik. Sedangkan intermediari merupakan pelaku yang bertindak sebagai penghubung para aktor atau sebagai perantara. Sehingga pada dasarnya, para aktor sangat berpengaruh dalam membentuk realitas sosial.

Menurut saya pribadi, teori ini cocok digunakan dalam kajian budaya masyarakat. Tentang bagaimana masyarakat terus berubah sebab mereka sendiri atau pengaruh sekitar mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari pergeseran identitas imigran yang dipengaruhi oleh lingkungan baru mereka. Selain itu, teori ini cocok digunakan dalam mengkaji teknologi yang semakin terbaru. Pasalnya dampak dari era digital ini, seperti jaringan sosial manusia mengalami banyak perubahan, baik antara teknologi dan manusia saling mempengaruhi. Misalnya pada penggunaan media sosial memungkinkan manusia terhubung tanpa batas. Pada dasarnya teori ini sering digunakan pada kajian STS (Sains, Technology, and Society) dan banyak teori lain yang digagas oleh Bruno Latour dan berhubungan dengan kajian itu.

https://pin.it/6JakZD4
https://pin.it/6JakZD4

Dilansir pada situs britannica.com dengan judul Bruno Latour: Sosiolog dan antropolog Perancis, Bruno Latour lahir pada 22 Juni 1947 di Beanue, Perancis. Latour berasal dari keluarga borjuis dan Katolik, tetapi ia tetap menjauh dari lingkungan akademis sekuler dan kiri itu. Ia terkenal sebagai sosiolog, filsuf, bahkan antropolog. Pada awal studinya, Latour mendalami bidang filsafat dan teologi. Dan ia sangat dipengaruhi oleh Michel Serres. Lalu bidang keahliannya meluas pada kajian antropologi atau ilmu-ilmu sosial yang berkaitan dengan teknologi dan sains. Hal tersebut dilihat dari beberapa karya terbitannya yang bersinggungan dengan kajian itu. Ia menerima gelar doktornya dalam bidang filsafat pada tahun 1975 di Universitas Tours. Latour pun pernah mengajar antara tahun 1982-2006 di MINES ParisTech (cole Nationale Suprieure des Mines de Paris).

Dan mendapat gelar profesor di Institut Ilmu Politik (Institut des Sciences Politiques; "Sciences Po") tahun 2006-2017 di Paris serta menjabat sebagai wakil presiden bidang penelitian. Selain itu, Latour pun banyak sekali menerbitkan karya-karyanya serta banyak penghargaan yang ia raih. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah  Laboratory Life (1979), dan penghargaannya di bidang seni, humaniora , ilmu sosial, hukum, dan teologi menjadikan pemikirannya berpengaruh di bidang sains dan teknologi pada masyarakat (Holberg International Memorial Prize, 2013). Latour tutup usia saat umurnya yang ke-75 tahun karena kanker pada 9 Oktober 2022 lalu di Paris.

Bibliografi:

Oryza Yulvira Sandy, O. (2016). Kebijakan Manajemen Surat Kabar Berita Cianjur di Era Teknologi Komunikasi (Studi Kasus Beritacianjur. com) (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Tesch, N. (2023, October 5). Bruno Latour. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/Bruno-Latour. Di akses pada 30 Oktober 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun